Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 4 Bulan Kampung Bandan Kesulitan Air, Warga: Belum Ada Perubahan

Kompas.com - 10/01/2022, 14:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah empat bulan lamanya warga di Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, kesulitan air.

Hingga saat ini, warga belum mendapatkan kejelasan dari pengelola air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengenai penyebab krisis air yang melanda wilayah permukiman mereka.

"Masih begini, belum ada perubahan. Saya enggak tahu karena apa. Karena apa sih?" ujar Deny (53), warga RT 02 RW 05, saat ditemui, Senin (10/1/2022).

Perempuan paruh baya yang sudah tinggal di Kampung Bandan sejak kecil itu mengatakan, tak ada sedikit pun informasi yang disampaikan pihak Palyja sejak krisis air terjadi.

Padahal, biasanya setiap ada gangguan atau perbaikan saluran air pihak Palyja pasti akan selalu mengabarkan terlebih dahulu melalui pesan singkat.

Baca juga: Kampung Bandan Tiga Bulan Kekurangan Pasokan Air, Palyja: Kami Mohon Kesabaran Warga

Bahkan selalu ada imbauan agar warga mempersiapkan diri dengan mengisi penuh bak atau tempat penampungan air yang ada di rumah mereka.

"Kalau sekarang enggak ada info dari awal, dulu sering ada," kata dia.

Deny mengatakan, kondisi krisis air yang terjadi sejak beberapa bulan lalu tak kunjung berubah.

Air hanya mengalir pada jam-jam yang tidak dapat ditentukan. Kondisi air yang keluar pun dalam kondisi yang tidak layak.

Air sangat berbau dan berwarna kekuningan.

"Ngalir mah ngalir tapi bau. Enggak tahu dari apaan baunya. Baunya juga enggak enak. Airnya kotor, kuning-kuning gitu. Makanya enggak dipake lah, buat apa?" kata dia.

Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih di Kampung Bandan, Palyja Sebut Penyebabnya Pipa Bocor

Palyja diketahui memasok bantuan air ke wilayah tersebut.

Deny pun terus memanfaatkan bantuan air yang diberikan Palyja ke kampungnya itu.

Bantuan air itu dimanfaatkannya hanya untuk minum. Berkat air bantuan itu pula dia bisa tetap berjualan teh manis di depan rumahnya.

Sementara untuk mandi dan mencuci, kata dia, dirinya masih memanfaatkan sumur air tanah yang disedot menggunakan pompa air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com