Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Booster Covid-19 di Jakarta Utara Tidak Ditarget, Wali Kota: Dilayani Semaksimal Mungkin

Kompas.com - 12/01/2022, 17:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya tidak menargetkan jumlah warga yang akan ikut vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Menurut dia, dosis vaksin Covid-19 untuk booster digunakan sesuai kondisi puskesmas hari itu

Mereka yang sudah mendapatkan tiket atau sertifikat untuk dosis ketiga, kata dia, sudah langsung bisa mengikuti vaksinasi.

"Jadi tidak ada target. Dilayani semaksimal mungkin," kata Ali saat meninjau vaksinasi Covid-19 booster di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Ini Vaksin Booster Covid-19 yang Digunakan di Jakarta Utara

Pasalnya, kata Ali, warga yang sudah mendapatkan sertifikat dosis ketiga yang diunggah melalui aplikasi PeduliLindungi, tidak ditentukan harus disuntik vaksin di puskesmas tertentu.

Untuk mendapatkan vaksinasi booster, lanjut dia, tidak perlu berdasarkan domisili yang tertera pada KTP.

"Nanti akan dicek, kalau masih masuk kuotanya silakan. Yang penting yang terdekat saja, jadi tidak ada masalah. Jadi bisa pindah pindah puskesmas walaupun KTP-nya bukan DKI," kata Ali.

Dia mengatakan, target vaksinasi Covid-19 booster di Jakarta Utara tidak ditentukan dengan jumlah angka.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara Siapkan Dua Lokasi Sentra Vaksinasi Booster

Paling penting, kata dia, vaksinasi booster dilaksanakan hingga tuntas agar warga bisa tervaksin secepatnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, persyaratan untuk bisa melakukan vaksinasi Covid-19 booster adalah warga harus memastikan untuk memiliki tiket untuk bisa melakukan vaksinasi booster dalam aplikasi PeduliLindungi dan sudah lebih dari 6 bulan semenjak dosis kedua.

"Itu dua syarat yang harus dipenuhi karena ada beberapa kasus di lapangan, sudah punya tiket ternyata belum sampai 6 bulan atau kurang dari 2-3 hari tiketnya sudah keluar, tapi belum bisa di-input," kata Yudi.

Oleh karena itu, tidak ada prioritas apakah yang bersangkutan lansia atau masyarakat rentan lainnya.

Paling penting, kata dia, kedua syarat yang disebutkannya terpenuhi.

"Jadi kalau di DKI Jakarta, kalau sudah memenuhi syarat untuk dibuka (dapat booster), masyarakat rentan berusia di atas 18 tahun yang sudah punya tiket dan lebih dari 6 bulan itu bisa dilakukan vaksin," kata dia.

"Tidak spesifik lansia, yang penting dia punya tiket dan bisa di-input dalam sistem," ucap Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com