Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Wisma Atlet Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 18/01/2022, 08:11 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet terus mengalami kenaikan. Per Senin (17/1/2022), jumlah pasien yang dirawat inap menjadi 2.535 orang.

Berbagai upaya dilakukan pihak RSDC Wisma Atlet guna bersiap hadapi lonjakan kasus Covid-19 seiring meluasnya penularan varian Omicron.

RSDC Wisma Atlet melakukan beberapa antisipasi guna menghadapi lonjakan kasus Covid-19, di antaranya dengan membuka satu tower untuk menambah kapasitas ruang rawat inap, mengamankan persediaan stok oksigen, dan penambahan jumlah tenaga kesehatan (nakes).

Tambah satu tower

Saat Rabu (12/1/2022) Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan bahwa RSDC Wisma Atlet telah menyiapkan satu tower tambahan yang bakal dipergunakan sebagai tempat isolasi pasien untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Kami telah siapkan tower 7 yang saat ini kita sterilkan. Tadinya tower 7 ini untuk karantina, sekarang di-standby-kan untuk isolasi," kata Mintoro pada Rabu (12/1/2022).

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Siapkan Tower Isolasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Namun, berdasarkan keterangan terbaru, Senin (17/1/2022), tower 7 telah dipergunakan untuk keperluan ruang isolasi.

Dengan begitu, tower isolasi yang telah digunakan berjumlah tiga tower, yaitu tower 5, 6, dan 7. Saat ini ketersediaan ruangan isolasi telah mencapai 43 persen.

"Masih ada kapasitas ruangan yang tidak terisi. Kita di sini ada total 5.939 tempat tidur," ujar Mintoro.

Stok obat-obatan, alat kesehatan, dan oksigen untuk 4 bulan

Selain satu tower tambahan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, RSDC Wisma Atlet juga memastikan bahwa persediaan obat-obatan, alat kesehatan, dan oksigen untuk pasien telah aman.

Mintoro memastikan bahwa pasokan medis untuk kebutuhan pasien cukup untuk 3 sampai 4 bulan ke depan.

Baca juga: Menkes Siapkan RS hingga 16.000 Oksigen Generator Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Varian Omicron

"Untuk obat-obatan, alat kesehatan medis termasuk oksigen siap untuk 3 sampai 4 bulan ke depan. Kami siapkan oksigen yang cukup," ujar Mintoro.

Persediaan oksigen merupakan hal yang vital bagi pengidap Covid-19. Sebab, pasien Covid-19 kerap mengalami penurunan saturasi oksigen dan membuatnya kesulitan mendapatkan cukup oksigen alami.

Penambahan jumlah nakes

Mintoro pada Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa pihak RSDC Wisma Atlet menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di sana.

"Kami ada penambahan relawan dari Kementerian Kesehatan sekitar 120 (orang)," kata Mintoro.

Menurut dia, 120 orang tersebut telah lolos tahap rekrutmen. Sehingga mereka dapat langsung bekerja dan memberikan pelayanan di RSDC Wisma Atlet.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Terus Bertambah, RSDC Wisma Atlet Tambah 120 Nakes

Adapun untuk per Senin (17/1/2022) jumlah relawan di RSDC Wisma Atlet terdapat 1.508 relawan. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi tenaga medis dan non medis.

Jika di waktu yang akan datang terjadi lonjakan kasus Covid-19, kata Mintoro, RSDC Wisma Atlet akan menambah tenaga kesehatan dan relawan.

"Sesuai arahan, kami akan siapkan personel, ada dokter, perawat, tenaga medis, dan non-medis," ungkapnya.

Menanggapi perkiraan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet yang terus meningkat, Mintoro menyebut jajarannya selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien, Pasokan Oksigen di Wisma Atlet Diklaim Aman Hingga 4 Bulan ke Depan

"Kita selalu siap hadapi kemungkinan buruk," ujarnya.

Mintoro mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan selalu mematuhi peraturan terkait protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Covid-19 belum selesai, masyarakat sebagai garda terdepan jangan panik tapi tetap waspada. Jangan menghindari karantina, jangan takut di-tracing, dan segera vaksin apapun itu jenisnya," tutup Mintoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com