Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Korban Banjir di Jurumudi, Dapat Bantuan 2 Bungkus Makanan untuk 5 Orang

Kompas.com - 21/01/2022, 14:25 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sudah empat hari tempat tinggal Wardiyah di RT04/RW08, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang terendam banjir.

Namun, dia baru dua kali mendapatkan bantuan makanan. Wardiyah mengaku mendapat bantuan pada Selasa (18/1/2022) dan Kamis (20/1/2022).

Bantuan yang diterima hanya dua porsi makanan. Sementara, Wardiyah tinggal bersama empat anggota keluarganya.

"Dua bungkus buat lima orang," ujarnya saat ditemui, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Empat Hari Jadi Korban Banjir, Warga Jurumudi Belum Juga Dapat Bantuan

Wardiyah menuturkan, keluarganya sempat tak mendapatkan bantuan pada Rabu (19/1/2022).

Menurut dia, bantuan makanan tersebut tidak disalurkan ke rumah-rumah, namun disediakan di satu titik. Sehingga, warga harus berebutan untuk memperoleh bantuan.

Bahkan, kata Wardiyah, ada juga warga yang tidak terdampak banjir turut mengambil jatah makanan itu.

"Iya, itu saja berebut. Sampai ke sana sudah enggak keduman (kebagian). Itu yang enggak kebanjiran pada dapat, kita yang kebanjiran pada enggak dapat," paparnya.

Selain makanan, di lokasi pengambilan bantuan juga ada bahan pokok dan barang kebutuhan lainnya untuk warga terdampak banjir.

Akan tetapi, sembako dan barang lain itu tidak disalurkan secara merata. Selain itu, warga yang tidak terdampak banjir juga ikut mengambil jatah bantuan.

"Ada pembagian, tapi enggak rata. Selimut, sapu, yang kebanjiran enggak dapat," tutur Wardiyah.

Baca juga: Sudah Hari Ke-4, Banjir Masih Rendam Kediaman Warga Jurumudi Tangerang

Hal serupa juga dialami Tini (39). Selama empat hari terdampak banjir, dia hanya mendapatkan bantuan makanan pada Rabu malam dan Kamis sore.

"RT doang yang ngasih makanan dua kali. Kemarin sore sama Rabu malam," sebut Tini.

Saat ditanya mengenai bantuan logistik, Tini mengaku belum mendapatkan apa pun.

"Alhamdulillah sih belum (dapat bantuan)," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com