Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien yang Diduga Meninggal akibat Varian Omicron Sempat Dirawat Intensif Dua Hari

Kompas.com - 23/01/2022, 10:36 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pasien yang diduga meninggal dunia akibat terpapar virus Corona varian Omicron sempat dirawat intensif selama dua hari di Rumah Sakit (RS) Sari Asih, Ciputat, Tangerang.

Pihak rumah sakit mengatakan, pasien berinisial MR (45) datang ke instalasi gawat darurat (IGD) pada 11 Januari 2022 dengan sejumlah keluhan serta penurunan kesadaran.

"Pasien diduga terinfeksi varian omicron berdasarkan dengan hasil tes pemeriksaan SGTF (S gene target failure)," dikutip dari keterangan pers RS Sari Asih yang diterima Kompas.com, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Minta Masyarakat Waspada Penularan Omicron, Wagub DKI: Tidak Boleh Anggap Enteng

Dari hasil observasi yang dilakukan, pihak RS menyimpulkan bahwa MR memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.

"Saat dilakukan diagnosa penyakit melalui rontgen, tes antigen dan swab PCR, pasien kemudian dinyatakan positif covid-19," ujar pihak rumah sakit.

Selanjutnya, pada hari kedua perawatan, 12 Januari 2022, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Pihak RS mengatakan, penyebab kematian MR akibat Omicron masih berupa dugaan, sebab untuk memastikan varian Covid-19 perlu melewati tiga tahap.

"Untuk menegakkan diagnosa Omicron memerlukan tiga tahapan, yaitu, RT PCR, SGTF, dan genome sequencing," tulis mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Pasien Covid-19 Varian Omicron Meninggal Dunia

Sebelumnya diberitakan, dua pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron meninggal dunia.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianto Saroso,” ujar Nadia, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Jumat (21/1/2022), kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia bertambah menjadi 1.161.

Sebagian besar pasien yang terinfeksi virus corona varian Omicron sudah divaksinasi Covid-19.

Baca juga: Omicron Mengganas di Indonesia, 1.161 Kasus Terdeteksi, 2 Meninggal

Nadia menjelaskan, kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dengan angka 831 kasus.

Sedangkan transmisi lokal berjumlah 282, dan masih ada 48 kasus yang belum diketahui asal penularannya.

Menurut dia, kasus Omicron paling banyak berasal dari Arab Saudi, khususnya pekerja migran Indonesia (PMI). Kemudian paling banyak kedua berasal dari pelaku perjalanan atau wisatawan yang baru kembali dari Turki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com