Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Konvoi di Tol Andara: Ada Mobil Ugal-ugalan Masuk Robongan, Tiba-tiba Kami Diblok Polisi

Kompas.com - 24/01/2022, 13:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Drifter nasional Akbar Rais menjadi salah satu pengendara mobil yang dihentikan polisi karena disebut melakukan sesi dokumentasi perjalanan saat konvoi di jalan tol.

Peristiwa itu terjadi di jalan Tol KM 02.400 Andara (Jalan Tol Depok-Antasari), Minggu (23/1/2022), sekitar pukul 10.45 WIB.

Kata Akbar, sebelum konvoi diberhentikan polisi, ada pengendara mobil yang tak mereka kenal tiba-tiba masuk ke rombongan. Mobil itu disebut melaju secara ugal-ugalan.

Baca juga: Peserta Konvoi di Tol Andara Ungkap Kronologi Dihentikan Polisi, Mulanya Ada Mobil Ugal-ugalan Masuk Rombongan

"Kaget tiba-tiba kami diberhentikan di tengah jalan. Memang ada satu mobil ugal-ugalan masuk ke rombongan kami," kata Akbar saat dikonfirmasi, Senin (24/1/2022).

Akbar menduga polisi mengejar dan menutup jalan untuk menindak kendaraan yang melaju secara ugal-ugalan itu.

"Dari belakang polisi mengejar mobil tersebut. Lalu tiba-tiba jalan kami diblok oleh polisi," ucap Akbar.

Baca juga: Ditindak Polisi Saat Konvoi, Pengemudi Mobil: Kami Tidak Berhenti di Tol untuk Foto-foto

Akbar membantah bahwa rombongan konvoi berhenti untuk melakukan sesi dokumentasi. Menurut Akbar, dia dan rombongannya berhenti karena laju kendaraan dihalangi oleh polisi.

"Saya ada di sana. kami berhenti karena ditutup jalannnya. Polisi memalangi kendaraanya," ujar Akbar

Akbar sebelumnya menjelaskan, tak ada kegiatan resmi pada rombongan mobil yang konvoi di jalan tol itu. Bagi Akbar, hal itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan bersama temannya sebagai sesama pecinta otomotif.

"Kami lagi cruisin atau jalan-jalan layaknya yang punya hobi sama. Ini sudah sering kita lakukan buat cruisin sebagai komunitas otomotif," ujar Akbar.

Perjalanan konvoi berbagai jenis mobil itu dilakukan dari titik kumpul Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan melintasi Tol Andara dan berhenti di Runch Market.

"Sama aja seperti komunitas sepeda, hobi sama mau sepedaan. Kita juga sama ibaratnya mau mobilan," kata Akbar.

Sebelumnya, Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya Kompol Sutikno, mobil-mobil itu sengaja berhenti di tengah jalan tol untuk keperluan sesi dokumentasi.

"(Mereka) sedang melaksanakan dokumentasi di dalam tol, sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain," ujar Sutikno, Minggu.

Akibatnya, arus lalu lintas di dalam tol tersebut sempat terhambat lantaran konvoi belasan mobil yang berhenti menghalangi arus lalu lintas.

Baca juga: Bikin Macet, Polisi Tindak Konvoi Mobil Mewah di Jalan Tol

Polisi menegur para pengendara mobil itu. Adapun kabar itu mulanya diunggah oleh akun media sosial TMC Polda Metro Jaya.

"Polri Sat PJR melakukan penindakan kepada para pengemudi kendaraan mobil mewah yang beriringan yang sedang melaksanakan dokumentasi di dalam ruas tol sehingga menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengemudi lain di KM 02+400 Andara," demikian keterangan dari akun Instagram @tmcpoldametro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com