Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jangan Pernah Matikan Kritik

Kompas.com - 28/01/2022, 01:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jangan pernah mematikan kritik yang muncul dari setiap kebijakan publik karena ada proses pembelajaran yang bisa dimaknai masyarakat.

“Jangan pernah mematikan kritik. Kalau kita matikan kritik maka mematikan proses pembelajaran,” kata Anies dalam "talkshow" soal tata kelola pemerintahan di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).

Dalam bincang-bincang yang juga disiarkan melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta itu, Gubernur DKI ini menambahkan, dalam setiap kebijakan publik akan melahirkan perdebatan yang di dalamnya ada juga proses edukasi.

Baca juga: Anies Baswedan Berharap Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Berskala Global

Hal itulah yang membuat publik dapat menilai dan sekaligus belajar dari proses membuat kebijakan publik.

“Justru dari situ publik bisa mengetahui (kritik) mana yang berbobot, mana yang tidak perlu diambil pikiran, gagasannya,” ucapnya.

Demikian pula dalam penyelesaian masalah di Jakarta, kata dia, ada banyak yang bisa dijadikan rujukan di Indonesia.

Namun, ia menyayangkan kecenderungan yang dijadikan rujukan kritik selama ini adalah yang menggunakan ketenaran.

“Kita kecenderungannya menggunakan yang tenar bukan menggunakan yang baik, tidak selamanya yang tenar itu bisa jadi rujukan, yang justru kita ambil adalah yang praktik baik, yang belum tentu tenar,” ucapnya.

Namun, Anies tidak membeberkan maksud dari kecenderungan kritik yang menggunakan ketenaran tersebut.

Adapun selama ini sejumlah kritik dilontarkan dalam kebijakan yang dikeluarkan Anies Baswedan, di antaranya penanganan banjir, proyek sumur resapan hingga Formula E.

Baca juga: Anies Sebut Pemindahan Ibu Kota Tak Akan Atasi Kemacetan Jakarta

Beberapa waktu lalu, kritik dilontarkan Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyinggung soal Formula E.

Mantan vokalis grup musik Nidji itu mengkritik belum ada kemajuan signifikan soal pembangunan lintasan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Padahal waktunya pelaksanaannya tinggal lima bulan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com