Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Grafik Kasus Covid-19, Benarkah Jakarta Telah Lewati Puncak Gelombang Ketiga?

Kompas.com - 17/02/2022, 05:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta telah melewati puncak gelombang ketiga Covid-19 yang dipicu penyebaran virus Corona varian Omicron.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah memberikan sinyal tersebut.

"Menkes memberikan sinyal Jakarta sudah melewati masa titik puncaknya, sekarang sudah akan mulai melandai," kata Isnawa, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Menilik Isu ‘Covid-19 Naik Menjelang Bulan Ramadhan…’

Pada hari sebelumnya, Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, gelombang pandemi di Ibu Kota menurun dilihat beberapa aspek.

"DKI Jakarta mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun (pasien) rawat inap mulai mengalami penurunan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/2/2022).

Menkes Budi Gunadi memprediksi, kasus Covid-19 di Jakarta akan menurun dalam waktu dekat.

Budi mengatakan, turunnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta akan diiringi dengan penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan.

"DKI kemungkinan besar kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun," kata Budi, Senin.

Baca juga: Jakarta Lewati Puncak Gelombang Omicron, Pasien di Wisma Atlet Terus Turun

Lalu, benarkah DKI Jakarta telah melewati puncak gelombang ketiga?

Mari simak data-datanya...

Grafik mulai menanjak pada awal Januari

Berdasarkan data di situs web resmi Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id, angka kasus harian Covid-19 di Ibu Kota sepanjang Desember 2021 selalu di bawah 100.

Sepanjang Desember 2021, angka kasus harian terendah terjadi pada 6 Desember dengan 14 kasus, sedangkan tertinggi pada 28 Desember dengan catatan 96 kasus.

Jumlah kasus harian mulai melewati angka 100 pada 1 Januari 2022. Saat itu ditemukan 118 kasus baru Covid-19 di Ibu Kota.

Setelah itu, kasus harian Covid-19 di Jakarta merangkak naik hingga tembus 1.012 kasus pada 19 Januari.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Warga dari Bodetabek Bisa Tempati Isoter di Jakarta

Tak berhenti di angka 1.000-an, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota justru terus meroket hingga melampaui 10.000 kasus pada 3 Februari 2022, tepatnya 10.317.

Angka kasus harian Covid-19 mencapai puncaknya pada 6 Februari 2022 dengan 15.825 kasus. Angka ini melebihi puncak gelombang kedua akibat varian Delta pada Juli 2021 dan menjadi yang tertinggi selama pandemi melanda Jakarta.

Setelah 6 Februari, jumlah kasus harian menurun meski angkanya selalu di atas 10.000, kecuali 15 Februari dengan 9.482 kasus baru.

Agar lebih jelas, simak infografik dan rincian data kasus harian Covid-19 di Jakarta berikut ini:

 
  • 1 Januari: 118 kasus baru
  • 2 Januari: 103 kasus baru
  • 3 Januari: 172 kasus baru
  • 4 Januari: 115 kasus baru
  • 5 Januari: 259 kasus baru
  • 6 Januari: 267 kasus baru
  • 7 Januari: 300 kasus baru
  • 8 Januari: 278 kasus baru
  • 9 Januari: 393 kasus baru
  • 10 Januari: 360 kasus baru
  • 11 Januari: 537 kasus baru
  • 12 Januari: 412 kasus baru
  • 13 Januari: 478 kasus baru
  • 14 Januari: 554 kasus baru
  • 15 Januari: 720 kasus baru
  • 16 Januari: 566 kasus baru
  • 17 Januari: 493 kasus baru
  • 18 Januari: 670 kasus baru
  • 19 Januari: 1.012 kasus baru
  • 20 Januari: 1.155 kasus baru
  • 21 Januari: 1.484 kasus baru
  • 22 Januari: 1.825 kasus baru
  • 23 Januari: 1.739 kasus baru
  • 24 Januari: 1.993 kasus baru
  • 25 Januari: 2.190 kasus baru
  • 26 Januari: 3.509 kasus baru
  • 27 Januari: 4.149 kasus baru
  • 28 Januari: 4.558 kasus baru
  • 29 Januari: 5.765 kasus baru
  • 30 Januari: 6.622 kasus baru
  • 31 Januari: 5.262 kasus baru
  • 1 Februari: 6.388 kasus baru
  • 2 Februari: 9.132 kasus baru
  • 3 Februari: 10.317 kasus baru
  • 4 Februari: 13.179 kasus baru
  • 5 Februari: 12.774 kasus baru
  • 6 Februari: 15.825 kasus baru (tertinggi selama pandemi)
  • 7 Februari: 12.682 kasus baru
  • 8 Februari: 10.817 kasus baru
  • 9 Februari: 14.353 kasus baru
  • 10 Februari: 11.090 kasus baru
  • 11 Februari: 10.707 kasus baru
  • 12 Februari: 12.417 kasus baru
  • 13 Februari: 10.172 kasus baru
  • 14 Februari: 10.275 kasus baru
  • 15 Februari: 9.482 kasus baru
  • 16 Februari: 12.388 kasus baru

BOR isolasi turun tapi jumlah pasien dirawat meningkat

Perbandingan tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta per 6 Februari 2022 dan 13 Februari 2022.Tangkapan layar akun Instagram Pemprov DKI Jakarta Perbandingan tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta per 6 Februari 2022 dan 13 Februari 2022.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis Pemprov DKI Jakarta per 13 Februari 2022, tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jakarta terisi 59 persen.

BOR isolasi per 13 Februari sedikit menurun dibandingkan data yang dirilis sebelumnya per 6 Februari 2022 di mana tempat tidur isolasi terisi 62 persen.

Meskipun persentasenya menurun, sebenarnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat meningkat.

Per 6 Februari, ada 3.631 pasien yang menempati tempat tidur isolasi di rumah sakit, sedangkan pada 13 Februari ada 3.964 pasien, sehingga naik 333 pasien dalam sepekan.

BOR menurun karena adanya penambahan jumlah tempat tidur isolasi di 140 rumah sakit rujukan, dari 5.818 per 6 Februari menjadi 6.697 per 13 Februari atau bertambah 879 tempat tidur.

Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Positif Covid-19 untuk Kali Kedua

Sementara itu, BOR di ruang intensive care unit (ICU) naik. BOR ICU per 6 Februari yakni 34 persen, lalu naik menjadi 46 persen per 13 Februari 2022 padahal kapasitasnya sudah ditambah.

Per 6 Februari, tempat tidur ICU terisi 254 dari total 740. Sementara itu, per 13 Februari, tempat tidur ICU terisi 402 dari total 875.

Berikut data BOR selengkapnya di 140 RS rujukan, berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta melalui akun resmi Instagram @dkijakarta:

2 Januari 2022:

  • BOR isolasi: 5 persen (216 terisi dari total 3.933 tempat tidur)
  • BOR ICU: 4 persen (26 terisi dari total 655 tempat tidur)

9 Januari 2022:

  • BOR isolasi: 9 persen (348 terisi dari total 3.885 tempat tidur)
  • BOR ICU: 5 persen (31 terisi dari total 604 tempat tidur)

16 Januari 2022:

  • BOR isolasi: 20 persen (706 terisi dari total 3.589 tempat tidur)
  • BOR ICU: 5 persen (31 terisi dari total 599 tempat tidur)

23 Januari 2022:

  • BOR isolasi: 31 persen (1.115 terisi dari total 3.616 tempat tidur)
  • BOR ICU: 8 persen (51 terisi dari total 610 tempat tidur)

30 Januari 2022:

  • BOR isolasi: 57 persen (2.593 terisi dari total 4.545 tempat tidur)
  • BOR ICU: 22 persen (145 terisi dari total 651 tempat tidur)

6 Februari 2022:

  • BOR isolasi: 62 persen (3.631 terisi dari total 5.818 tempat tidur)
  • BOR ICU: 34 persen (254 terisi dari total 740 tempat tidur)

13 Februari 2022:

  • BOR isolasi: 59 persen (3.964 terisi dari total 6.697 tempat tidur)
  • BOR ICU: 46 persen (402 terisi dari total 875 tempat tidur)

Pasien di RSDC Wisma Atlet turun

Berbeda dengan jumlah pasien di 140 rumah sakit rujukan, jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus menurun jika menilik data 10 hari terakhir.

Jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet menembus angka 5.934 orang per 6 Februari 2022, kemudian terus menurun ke angka 3.000-an.

Baca juga: BPBD DKI Jakarta Imbau Orang Berduit yang Positif Covid-19 Isolasi di Hotel

Berikut catatan penurunan jumlah pasien di RS Wisma Atlet:

  • 6 Februari: 5.934 pasien
  • 7 Februari: 5.546 pasien
  • 8 Februari: 5.155 pasien
  • 9 Februari: 5.028 pasien
  • 10 Februari: 4.810 pasien
  • 11 Februari: data tidak tersedia
  • 12 Februari: 4.520 pasien
  • 13 Februari: 4.358 pasien
  • 14 Februari: 3.759 pasien
  • 15 Februari: 3.855 pasien
  • 16 Februari: 3.758 pasien

Epidemiolog: Jakarta belum lewati puncak gelombang ketiga

Berbeda dengan pemerintah, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa DKI Jakarta belum melewati puncak gelombang ketiga.

Untuk menentukan situasi Covid-19 di suatu daerah, kata Dicky, tidak cukup hanya melihat tren kasus harian, tetapi juga angka testing dan positivity rate.

"Kalau saya masih melihatnya belum (melewati puncak) karena untuk mendapatkan satu kasus positif enggak banyak yang dites, bisa kurang dari 10, dan test positivity rate-nya masih jauh di atas 5 persen," kata Dicky, Selasa (15/2/2022).

"Ini masih menunjukkan hal yang belum memperkuat klaim (melewati puncak gelombang ketiga) itu," tuturnya.

Baca juga: Benarkah Jakarta Telah Lewati Puncak Omicron seperti Kata Luhut? Ini Tren Covid-19 DKI

Menurut Dicky, tidak mudah untuk menyatakan sebuah daerah telah melewati puncak kasus Omicron.

Apalagi, belajar dari pengalaman beberapa negara, kasus Covid-19 akibat Omicron cenderung fluktuatif. Meski grafiknya terlihat menurun, ada kemungkinan angkanya naik lagi.

Oleh karenanya, alih-alih mengeklaim puncak Omicron sudah lewat, Dicky mendorong pemerintah memperkuat pengetesan Covid-19.

"Ini sekali lagi kita jangan terkecoh ya dengan masalah kasus, karena sekali lagi kalau bicara kasus itu berbeda dengan infeksi. Infeksinya itu ada di masyarakat, dan testing kita bukanlah dalam kategori yang kuat atau memadai," kata Dicky.

Baca juga: BPBD DKI Harap Kasus Covid-19 di Jakarta Bisa Melandai Satu Bulan Mendatang

Terkait positivity rate Covid-19 yang disinggung Dicky, berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, persentase kasus harian positif Covid-19 di Ibu Kota sejak awal Februari selalu di atas 20 persen, kecuali 10 dan 12 Februari yakni 17 persenan.

Positivity rate ini jauh dari ambang batas 5 persen yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia WHO.

Berikut datanya:

Tabel positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta pada Februari 2022.Tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id Tabel positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta pada Februari 2022.

Baca juga: BPBD DKI Ungkap Ada Orang Kaya Jalani Isolasi di Tempat Isoter Gratis untuk Warga Tak Mampu

Anies ingatkan warga tetap disiplin prokes

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan.

“Insya Allah, dengan kedisiplinan, dengan kerja sama, dengan kolaborasi seperti yang telah kita lakukan sebagai warga Jakarta, maka kita akan bisa melewati gelombang Omicron ini dengan baik, dengan cepat, dan insya Allah sehat, selamat," kata Anies dalam keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022).

"Tetap semangat, tetap jaga imunitas, dan tetap jaga prokes di mana pun kita berada,” imbuhnya.

Selain itu, Anies mengingatkan warga untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait upaya pencegahan dan penanganan jika terinfeksi Covid-19.

(KOMPAS.com/NURSITA SARI, IHSANUDDIN, FITRIA CHUSNA FARISA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com