JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 120 mahasiswa gagal mengikuti acara wisuda tatap muka di Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Mereka tak bisa mengikuti seremoni wisuda lantaran positif Covid-19.
Kepala Bagian Humas UMB Dudi mengatakan, mahasiswa mereka wajib memenuhi syarat untuk mengikuti wisuda offline. Mahasiswa UMB harus menyertakan hasil tes antigen.
Namun, mahasiswa yang tidak bisa mengikuti wisuda tatap muka tetap akan dikirimkan ijazah kelulusan.
"Mereka enggak datang karena tidak bisa tunjukkan hasil antigen. Syaratnya (ikut wisuda) kan bawa hasil antigen mandiri. Yang tidak hadir (wisuda) ijazah dapat diambil oleh mahasiwa bersangkutan setelah mereka sembuh. Pengiriman tidak dilakukan karena dikhawatirkan ijazah akan rusak atau ada kemungkinan hilang," kata Dudi saat dihubungi, Sabtu (19/2/2022).
Dudi mengatakan, pelaksanaan wisuda offline berlangsung selama empat hari dengan diikuti 600 wisudawan per hari.
"Dari 600 mahasiswa dikurangi 30 per hari, jadi jika di total selama empat hari ada 120 mahasiswa (tidak ikut wisuda offline)," kata dia.
Untuk diketahui, acara wisuda offline digelar dengan protokol kesehatan ketat di bawah pengawasan Satgas Covid-19 Kecamatan dan Puskemas Kembangan, Jakarta Barat.
Panitia juga menyediakan tes antigen di lokasi sebagai upaya skrining Covid-19 pada wisudawan dan pendampingnya.
"Berdasarkan catatan kami, setiap harinya kami setiap harinya ada sekitar 30 wisudawan tidak diizinkan memasuki kampus karena tes antigennya positif. Kepada panitia wisuda pun diberlakukan hal yang sama," kata Direktur Akademik dan Riset UMB Rizki Briandana.
Baca juga: Jokowi: Mahasiswa Jangan Dipagari Terlalu Banyak Program Studi
Lebih lanjut, Dudi mengatakan bahwa pada pelaksanaan wisuda, waktu yang diberikan panitia dua jam, namun pihaknya hanya membutuhkan 45 menit dalam proses kegiatan wisuda.
"Di dalam ruangan kan sesuai prokes maksimal 2 jam, nah kita kemarin enggak sampai 45 menit udah keluar ruangan, cuma memindahkan tali toga oleh Rektor, Kaprodi dan Dekan sambutannya melalui tapping itupun cuman beberapa menit," katanya.
Dudi mengatakan pelaksanaan wisuda offline ini telah digagas sebelum kasus aktif Covid-19 di Jakarta kembali meningkat.
"Rencana wisuda ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum DKI Jakarta kembali ke status PPKM-nya level 3 dengan melakukan berbagai langkah antisipasi seperti mendaftarkan peduli lindungi, penyemprotan kampus dengan disinfektan," ucapnya.
Sebelumnya, Rektor UMB Ngadino Surip dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual menitipkan pesan kepada para wisudawan bahwa wisuda sejatinya bukan akhir dari perjalanan seorang mahasiswa, melainkan gerbang untuk melangkah lebih jauh dalam mengarungi gelombang kehidupan.
"Untuk itu dibutuhkan sinergi yang erat untuk dapat menghasilkan inovasi-inovasi bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Sinergi dan inovasi tersebut diharapkan terus dilakukan oleh seluruh alumni Unviersitas Mercu Buana dengan mengedepankan prinsip berkolaborasi dalam mengoptimalkan energi untuk merwujudkan Universitas Mercu Buana yang unggul secara nasional dan internasional," kata Ngadino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.