Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Mercu Buana Jakarta Gelar Wisuda Tatap Muka, 120 Mahasiswa Gagal Penuhi Syarat Wisudawan Offline

Kompas.com - 19/02/2022, 16:53 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 120 mahasiswa gagal mengikuti acara wisuda tatap muka di Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Mereka tak bisa mengikuti seremoni wisuda lantaran positif Covid-19.

Kepala Bagian Humas UMB Dudi mengatakan, mahasiswa mereka wajib memenuhi syarat untuk mengikuti wisuda offline. Mahasiswa UMB harus menyertakan hasil tes antigen.

Namun, mahasiswa yang tidak bisa mengikuti wisuda tatap muka tetap akan dikirimkan ijazah kelulusan.

"Mereka enggak datang karena tidak bisa tunjukkan hasil antigen. Syaratnya (ikut wisuda) kan bawa hasil antigen mandiri. Yang tidak hadir (wisuda) ijazah dapat diambil oleh mahasiwa bersangkutan setelah mereka sembuh. Pengiriman tidak dilakukan karena dikhawatirkan ijazah akan rusak atau ada kemungkinan hilang," kata Dudi saat dihubungi, Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Universitas Mercu Buana Borong 5 Penghargaan Kemendikbudristek, Salah Satunya Berkat Gelar Sentra Vaksin Covid-19

Dudi mengatakan, pelaksanaan wisuda offline berlangsung selama empat hari dengan diikuti 600 wisudawan per hari.

"Dari 600 mahasiswa dikurangi 30 per hari, jadi jika di total selama empat hari ada 120 mahasiswa (tidak ikut wisuda offline)," kata dia.

Untuk diketahui, acara wisuda offline digelar dengan protokol kesehatan ketat di bawah pengawasan Satgas Covid-19 Kecamatan dan Puskemas Kembangan, Jakarta Barat.

Panitia juga menyediakan tes antigen di lokasi sebagai upaya skrining Covid-19 pada wisudawan dan pendampingnya.

"Berdasarkan catatan kami, setiap harinya kami setiap harinya ada sekitar 30 wisudawan tidak diizinkan memasuki kampus karena tes antigennya positif. Kepada panitia wisuda pun diberlakukan hal yang sama," kata Direktur Akademik dan Riset UMB Rizki Briandana.

Baca juga: Jokowi: Mahasiswa Jangan Dipagari Terlalu Banyak Program Studi

Lebih lanjut, Dudi mengatakan bahwa pada pelaksanaan wisuda, waktu yang diberikan panitia dua jam, namun pihaknya hanya membutuhkan 45 menit dalam proses kegiatan wisuda.

"Di dalam ruangan kan sesuai prokes maksimal 2 jam, nah kita kemarin enggak sampai 45 menit udah keluar ruangan, cuma memindahkan tali toga oleh Rektor, Kaprodi dan Dekan sambutannya melalui tapping itupun cuman beberapa menit," katanya.

Dudi mengatakan pelaksanaan wisuda offline ini telah digagas sebelum kasus aktif Covid-19 di Jakarta kembali meningkat.

"Rencana wisuda ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum DKI Jakarta kembali ke status PPKM-nya level 3 dengan melakukan berbagai langkah antisipasi seperti mendaftarkan peduli lindungi, penyemprotan kampus dengan disinfektan," ucapnya.

Sebelumnya, Rektor UMB Ngadino Surip dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual menitipkan pesan kepada para wisudawan bahwa wisuda sejatinya bukan akhir dari perjalanan seorang mahasiswa, melainkan gerbang untuk melangkah lebih jauh dalam mengarungi gelombang kehidupan.

"Untuk itu dibutuhkan sinergi yang erat untuk dapat menghasilkan inovasi-inovasi bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Sinergi dan inovasi tersebut diharapkan terus dilakukan oleh seluruh alumni Unviersitas Mercu Buana dengan mengedepankan prinsip berkolaborasi dalam mengoptimalkan energi untuk merwujudkan Universitas Mercu Buana yang unggul secara nasional dan internasional," kata Ngadino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com