Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe Mogok Produksi, Penghasilan Pedagang Daun Pisang Turun Drastis

Kompas.com - 22/02/2022, 16:05 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dampak aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe ikut dirasakan oleh pedagang daun pisang di Pasar Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.

Pedagang pisang dan daun pisang bernama Bahrum (22) mengaku ikut terkena dampaknya karena mayoritas pembeli daun pisang adalah perajin tempe.

Namun, karena perajin tempe mogok produksi, penjualan daun pisang di kiosnya menurun.

"Tiap hari biasanya habis dua sampai tiga koli. Satu koli itu 30 lipatan daun pisang. Sekarang mah ngaruh kalau (perajin) tempe sudah pada libur," ujarnya saat ditemui di Pasar Jombang, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Perajin Mogok, Pedagang di 7 Pasar di Jakpus Tidak Berjualan Tahu Tempe

Bahrum menjual satu lipatan daun pisang seharga Rp 10.000. Dengan demikian, jika terjual tiga koli yang berisi 90 lipatan itu, dalam sehari ia bisa mendapat Rp 900.000.

Namun, penghasilannya kini menurun drastis imbas perajin tahu tempe mogok produksi.

"Hari ini dikirim satu koli 30 lipat, baru laku 25 lipatan, dapat Rp 250.000. Yang beli tukang kue, pedagang nasi padang," jelasnya.

"Satu koli saja enggak habis hari ini karena lagi pada libur perajin tempenya," lanjut Bahrum.

Karena itu, ia berharap perajin dapat memproduksi tahu tempe lagi.

Baca juga: Harga Tahu Tempe Naik, Pedagang Kecilkan Ukuran Gorengan yang Dijualnya

Di luar itu, menurut Bahrum, aksi mogok perajin yang membuat stok tahu tempe kosong juga berpengaruh terhadap jumlah pembeli yang datang ke pasar.

Sebab, tahu tempe merupakan bahan pangan sehari-hari yang paling sering dibeli masyarakat.

"Ngaruh (ke pembeli). Pasar juga kalau enggak ada tempe tahu sepi. Karena pembeli kan biasa masak tahu tempe sehari-hari. Ada banyak yang mau nyetok belanja bahan dapur, enggak ada tahu tempe terus enggak jadi belanja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com