Salin Artikel

Perajin Tempe Mogok Produksi, Penghasilan Pedagang Daun Pisang Turun Drastis

Pedagang pisang dan daun pisang bernama Bahrum (22) mengaku ikut terkena dampaknya karena mayoritas pembeli daun pisang adalah perajin tempe.

Namun, karena perajin tempe mogok produksi, penjualan daun pisang di kiosnya menurun.

"Tiap hari biasanya habis dua sampai tiga koli. Satu koli itu 30 lipatan daun pisang. Sekarang mah ngaruh kalau (perajin) tempe sudah pada libur," ujarnya saat ditemui di Pasar Jombang, Selasa (22/2/2022).

Bahrum menjual satu lipatan daun pisang seharga Rp 10.000. Dengan demikian, jika terjual tiga koli yang berisi 90 lipatan itu, dalam sehari ia bisa mendapat Rp 900.000.

Namun, penghasilannya kini menurun drastis imbas perajin tahu tempe mogok produksi.

"Hari ini dikirim satu koli 30 lipat, baru laku 25 lipatan, dapat Rp 250.000. Yang beli tukang kue, pedagang nasi padang," jelasnya.

"Satu koli saja enggak habis hari ini karena lagi pada libur perajin tempenya," lanjut Bahrum.

Karena itu, ia berharap perajin dapat memproduksi tahu tempe lagi.

Di luar itu, menurut Bahrum, aksi mogok perajin yang membuat stok tahu tempe kosong juga berpengaruh terhadap jumlah pembeli yang datang ke pasar.

Sebab, tahu tempe merupakan bahan pangan sehari-hari yang paling sering dibeli masyarakat.

"Ngaruh (ke pembeli). Pasar juga kalau enggak ada tempe tahu sepi. Karena pembeli kan biasa masak tahu tempe sehari-hari. Ada banyak yang mau nyetok belanja bahan dapur, enggak ada tahu tempe terus enggak jadi belanja," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/22/16053331/perajin-tempe-mogok-produksi-penghasilan-pedagang-daun-pisang-turun

Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke