Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Naik, Pedagang Pasar Slipi Akan Mogok Mulai Senin Depan

Kompas.com - 24/02/2022, 21:49 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Jakarta Barat, berencana menggelar aksi mogok berjualan. Saat ini, di sana terdapat lima pedagang daging.

Kepala Pasar Slipi Hendra Silalahi mengatakan, aksi itu dimulai Senin (28/2/2022) mendatang. Namun, durasi mogoknya berbeda-beda.

"Seluruh pedagang daging akan mogok ya, bukan kami saja. Namun durasinya berbeda-beda, ada yang lima hari, ada yang tiga hari. Beda-beda karena antar pedagang komunikasinya kurang," kata Hendra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang di Bekasi Keluhkan Omzet Turun 40 Persen

Hendra mengatakan, aksi mogok berjualan ini disebabkan kekecewaan pedagang atas harga daging yang semakin tinggi, seperti harga kedelai.

"Mogok karena harga juga, sama kayak harga kedelai dan tempe," kata dia.

Ia menambahkan,.saat ini harga daging sapi berkisar antara Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.

"Harga per kilogram ada yang Rp 130.000 hingga Rp 140.000, tergantung supplier dagingnya," kata Hendra.

Hendra menilai, harga tersebut terlalu tinggi untuk momen saat ini. Harga setinggi itu, lanjut dia, baru dibilang wajar jika menjelang lebaran.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras, Gula, Daging Sapi, Ayam, hingga Minyak Goreng Cukup Jelang Ramadhan

"Harga itu terlalu tinggi untuk harga pasaran. Kecuali menjelang lebaran kan hal wajar," kata dia.

Biasanya, harga normal di pasaran yaitu Rp 110.000 per kilogram.

Hendra menyatakan, kenaikan ini sudah terjadi sejak awal Februari 2022. Hal ini.yang menyebabkan pedagang daging ingin berdemo.

Sementara itu, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan, aksi tersebut dilakukan pedagang karena tingginya harga daging sapi. Tingginya harga daging sapo ini membuat para pedagang merugi.

"Pedagang ngeluh harga daging sapinya mahal. Jadinya kami sepakat untuk melakukan aksi libur dulu dari pada tiap hari nombok terus. Bukannya untung malah rugi," ujar Asnawi saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras, Gula, Daging Sapi, Ayam, hingga Minyak Goreng Cukup Jelang Ramadhan

Asnawi menuturkan, aksi mogok ini akan dilakukan serentak oleh para pedagang di wilayah Jabodetabek.

Menurut dia, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait tingginya harga daging sapi tersebut.

"Proses sebelumnya secara elegan sudah kami sampaikan ke hadapan pemerintah bahwa kondisi seperti ini. Respons pemerintah positif cuma belum ada titik temu dari melonjaknya harga daging sapi impor ini," kata Asnawi.

"Naik bolehlah, tapi jangan kebablasan. Disesuaikan keadaan dan kemampuan pasar," sambung dia.

Sementara itu Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri membenarkan rencana mogok jualan para pedagang sapi.

Baca juga: Pedagang di Malang Keluhkan Harga Daging Sapi Naik Jadi Rp 115.000 Per Kilogram

Mogok ini, kata dia, dilakukan lantaran pedagang sapi tidak kuat berjualan karena harga daging yang terus meningkat.

"Harga normalnya untuk daging sapi murni itu Rp 115.000-Rp 125.000 sekarang Rp 132.000 per kilogram terus daging sapi paha belakang yang paling banyak diminati itu sekarang naik jadi Rp 140.000-an," bebernya.

"Jadi mereka memang merasa tidak sanggup lagi jualan," kata Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com