Tercatat, pada bulan September 2020, angka kenaikan kasus positif lebih tinggi 49 persen dibandingkan dengan akhir bulan Agustus.
"Saat ini kita menyaksikan pada Agustus kasus aktif menurun. Memasuki September tepatnya 12 hari pertama, kasus naik sekitar 49 persen dibanding akhir Agustus," ujar Anies.
Baca juga: Vaksin Booster di Mall Jakarta Maret 2022
Selanjutnya, kenaikan kasus positif pada libur panjang ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Kenaikan tren kasus positif saat bulan November 2020 baru terlihat tiga pekan pasca-libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari Kompas, setelah lima hari periode libur Maulid Nabi, akumulasi kasus mingguan setelah masa inkubasi lebih tinggi 2.679 kasus dibandingkan kasus mingguan sebelum liburan.
Khusus wilayah Jakarta, kasus aktif tertinggi terjadi pada September lalu dan mulai menurun pada Oktober dan awal November.
Namun, kasus aktif Covid-19 kembali meningkat pada pekan ketiga November, yang semula berada di bawah garis grafik 8.000 kasus aktif, kini kembali sejajar di angka 8.000 kasus aktif.
Baca juga: 4 Persen dari 2.443 Nakes di Wisma Atlet Kemayoran Terpapar Covid-19
Padahal, pemerintah telah menggeser hari libur nasional peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dari tanggal 19 Oktober 2021 ke tanggal 20 Oktober 2021 untuk mencegah orang berlibur.
Keterisian Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat (RSD) bagi warga DKI Jakarta yang terpapar virus covid-19 juga ikut terkena dampaknya.
Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Muhammad Arifin kala itu mengatakan, sebelum libur panjang akhir bulan Oktober lalu, angka keterisian Wisma Atlet tidak mencapai 30 persen.
"Dulu sebelum liburan panjang kita di angka terendah, di bawah 30 persen seluruh tower," kata Arifin kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Pasca-libur hari raya Idul Fitri tahun 2021, kasus covid-19 kembali naik dan ditemukan varian baru yaitu varian Delta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, lonjakan kasus disebabkan oleh aktivitas mudik dan silaturahmi saat libur Lebaran 2021.
Pasca Lebaran, ditemukan 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi Covid-19.
"Kita bisa lihat di sini bahwa kenaikan kasus memang terjadi pasca-libur Lebaran. Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ucap Dwi, Kamis (10/6/2021).
Dari catatan Kompas.com, tren kenaikan ini mulai terjadi pada Selasa (18/5/2021) atau beberapa hari usai libur Lebaran Idul Fitri.
Baca juga: Menteri PPPA Temui Anak yang Diperkosa Ayahnya di Depok, Ingin Pastikan Korban Dapat Keadilan
Saat itu, hanya ada 900 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet.Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) hanya di angka 15,02 persen.
Namun, jumlah pasien terus bertambah setiap hari akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.
Kasus Covid-19 akibat varian Omicron dilaporkan naik di berbagai negara selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), termasuk di Indonesia.