Dikutip dari Kompas, libur Natal-Tahun Baru selama 10 hari menghasilkan 32.742 kasus lebih banyak dibandingkan kasus mingguan sebelum liburan.
Per 1 Januari 2022, terdapat 136 kasus varian Omicron di Indonesia. Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Lonjakan kasus Covid-19 di awal tahun juga terjadi di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menduga, kenaikan jumlah kasus aktif Covid-19 di ibu kota merupakan akibat dari libur Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan data Pemprov DKI, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai menembus angka 1.394, pada 7 Januari 2022. Kasus aktif didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri, jumlahnya mencapai 1.082 orang.
Baca juga: Satgas: BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Alami Tren Penurunan
"Saya kira ini memang perlu menjadi perhatian kita, ada kenaikan yang cukup tinggi beberapa hari ini, itu mungkin salah satunya disebabkan libur Natal dan Tahun Baru," kata Riza, Sabtu (8/1/2022).
Saat itu, jumlah kasus positif Covid-19 di ibu kota bertambah 300 kasus dan merupakan yang tertinggi untuk tingkat provinsi.
Seiring dengan kembali merebaknya penularan Covid-19 di wilayah Jakarta, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet terus bertambah.
Jumlah tenaga kesehatan di RS tersebut juga ditambah.
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat akibat penularan virus varian Omicron.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, sebagian pasien yang terpapar varian Omicron merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan sebagian di antaranya tertular dari transmisi lokal.
Riza Patria pun berjanji akan berjuang menghadapi penularan Covid-19 varian Omicron.
Riza menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan pemerintah pusat akan bekerja sama untuk menekan tren peningkatan kasus yang terjadi saat ini.
Baca juga: Jumlah Penumpang MRT Jakarta Turun akibat Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
Ia meminta warga Jakarta tidak menganggap remeh penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang semakin meluas.
Dia mengatakan, sekalipun hasil riset menyebut Omicron tidak memiliki gejala fatal, namun nyatanya ada korban jiwa akibat varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan tersebut.
"Sekalipun Omicron tidak berbahaya seperti varian Delta, tapi jangan dianggap enteng karena ada kasus Omicron yang meninggal di Jakarta sekalipun memang ada komorbid," kata Riza dalam rekaman suara, Minggu (30/1/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.