Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Donasi yang Diterima Panti Asuhan di Depok Kian Menurun

Kompas.com - 03/03/2022, 22:07 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aliyah, pengurus Yayasan Panti Yatim Indonesia (PYI) Depok menuturkan, selama pandemi Covid-19 jumlah donasi kian menurun jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

"Dampaknya dari segi donasi yang sebelumnya alhamdulillah, bahkan mencapai target setiap tahunnya. Tapi untuk dua tahun kemarin ada penurunan donasi, yang tadinya berapa juta jadi setengahnya," kata Aliyah, saat ditemui, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Anak Panti Asuhan di Riau Dapat Bantuan Biaya Makan Selama Setahun

Aliyah mengatakan, sejak pandemi pemasukan pemasukan yayasan mengandalkan donatur tetap. Ia juga tak segan memberikan penawaran terhadap donatur yang takut untuk keluar rumah.

"Kita tawarkan tiga alternatif, donasi melalui transfer, jemput donasi tersebut atau bisa datang langsung," ujar dia.

Kendati demikian, kata Aliyah, pemenuhan kebutuhan anak-anak asuh tidak begitu terkendala. Sebab, kebutuhan tersebut masih dapat dipenuhi melalui donasi dari donatur tetap.

"Ada donatur tetap, alhamdulillah. Saat ini kebanyakan donatur dari yang lewat tapi semoga saja menjadi donatur tetap," ucapnya.

Baca juga: Panti Goceng, Cara Mahasiswa IPB Berbagi Ilmu dan Kebahagiaan ke Anak Panti Asuhan

Diketahui, PYI Depok merupakan cabang baru yang dibangun pada 2021. Saat berdirinya panti ini, total anak asuh sebanyak delapan orang, selang beberapa bulan setelahnya bertambah empat orang.

"Pas tahun 2021 itu awalnya delapan orang terus bertambah empat orang. Total anak asuh di sini ada 12 orang, dari mulai TK, SD, SMP dan SMA," tutur Aliyah.

Dia menuturkan, riwayat anak asuhnya rata-rata ditinggal orangtua karena meninggal dan duafa.

"Enggak ada yang ditinggalkan karena Covid-19. Kalo misalnya riwayat anak-anak (diasuh di sini) sebelum pandemi Covid-19 orangtuanya sudah meninggal," terang Aliyah.

"Jadi dari pihak kita ada bagian yang terjun untuk mengajak tinggal di yayasan ini emang dilihat dari keluarganya memang ditinggalnya sebelum ada Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Yahya Edward Hendrawan, Guru Ngaji Berkostum Badut yang Mengajar Anak-anak di Panti Asuhan

Secara terpisah, pengurus Yayasan Yatim Cikal Mandiri, Ahmad Satiri mengatakan, pandemi Covid-19 tidak begitu memengaruhi pendanaan panti asuhan.

Meski tidak mendapat pendanaan khusus dari pemerintah, donasi selalu datang dari orang-orang yang lewat.

"Iya alhamdulillah tidak ada beda dari dulu semenjak saya di sini. Alhamdulillah ada saja rejekinya anak-anak walaupun tidak ada khusus dari pendanaan pemerintah," kata Ahmad.

"Ada saja orang lewat tiba-tiba hatinya Allah ketuk. Karena seringnya orang lewat yang kasih," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com