JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma meminta pengelola rumah makan atau restoran tidak membuang limbah makanan ke saluran air.
Sebab, sisa makanan dapat menyebabkan saluran air terhambat, terlebih saat musim hujan.
"Jangan buang limbah makanan ke saluran air, lakukan penyaringan sisa olahan makanan agar saat dibuang ke saluran, limbahnya tidak menyumbat di saluran air," ujar Dhany Sukma, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Sejumlah Restoran di Jakarta Pusat Sering Buang Limbah Makanan ke Saluran Air
Menurut Dhany, sisa makanan dan limbah pencucian piring harus disaring terlebih dahulu sebelum dibuang.
Dengan demikian, saluran air dapat terhindar dari pencemaran lingkungan dan terhambat.
"Disaring dan kemudian ditampung limbah makanannya," ungkapnya.
Dhany mengatakan, saat ini pihaknya telah menginstruksikan seluruh rumah makan agar membuat penampungan limbah makanan, serta memperhatikan lingkungan di sekitar rumah makan tersebut.
"Semua aktivitas rumah makan harus memperhatikan kondisi lingkungan supaya aliran air tidak tersumbat," tuturnya.
Baca juga: Kumpulkan Limbah Makanan, Singapura Sediakan Loker Pintar
Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat Achmad Daeroby mengungkapkan masih ada restoran di Jakarta Pusat kerap membuang limbah makanan ke dalam saluran air.
"Restoran yang kebanyakan buang limbah itu berada di wilayah Kecamatan Gambir, Tanah Abang, Menteng. Hanya tiga kecamatan itu dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat kerap buang limbah makanan ke dalam saluran," kata Achmad Daeroby.
Menurut Daeroby, temuan sisa makanan tersebut ditemukan ketika petugas pasukan biru Sudin SDA Jakarta Pusat melakukan pengerukan saluran.
Saat kegiatan pengerukan dilakukan pasukan biru Sudin SDA Jakarta Pusat di sejumlah titik, ditemukan banyak limbah makanan yang mengering di dalam saluran.
"Limbah makanan ini jika sudah mengering dapat mengeras. Nanti dampaknya bisa menyebabkan aliran terganggu hingga menjadi genangan hingga banjir," ujar Daeroby.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.