Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Covid-19 Dihapus, Warga: Sudah Waktunya Berdampingan dengan Covid-19, asal Patuhi Prokes

Kompas.com - 14/03/2022, 12:01 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dengan moda transportasi udara, darat, dan laut yang sudah divaksinasi dosis kedua dan vaksinasi booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes Covid-19, baik antigen maupun PCR.

Keputusan itu kemudian disambut positif oleh warga. Nazifah (26), warga Slipi, Palmerah, Jakarta Barat mendukung penuh kebijakan tersebut.

Karena pandemi yang tak kunjung usai, ia menilai, sudah saatnya warga hidup berdampingan dengan Covid-19 asal tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Ketika Tes Antigen/PCR Tak Lagi Membebani Penumpang Bus, tetapi Bikin Khawatir...

"Setuju. Karena mau sampai kapan keluar kota harus tes Covid-19, sudah waktunya berdampingan sama virus ini. Yang terpenting tetap patuhi prokes," ujar Nazifah saat dihubungi, Senin (14/3/2022).

Berprofesi sebagai karyawan swasta membuat Nazifah kerap melakukan perjalanan domestik setiap bulannya.

"Perjalanan ke luar kota bisa satu sampai dua kali dalam sebulan. Kalau ke luar pulau Jawa naik pesawat. Tapi kalau masih di pulau Jawa lebih sering naik bus atau kendaraan kantor," jelas dia.

Warga Ciledug, Tangerang bernama Bayu (26) mengaku sangat senang dengan kebijakan dihapuskannya tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan.

Menurut dia, biaya tes Covid-19 yang cukup mahal menjadi salah satu faktor sulitnya warga untuk melakukan mobilitas di tengah pandemi.

Baca juga: Syarat Antigen/PCR Dihapus, Penumpang Bus: Sekarang Mending Naik Pesawat

"Rencana sih mau pulang kampung menggunakan pesawat dalam waktu dekat, tapi belum tahu pasti tanggalnya," ucap Bayu.

"Bagus sih, Semoga bisa terlaksanakan untuk memudahkan dan menghemat biaya perjalanan. Biaya PCR kan lumayan besar, hampir setengah dari tiket kalau pulang kampung ke Padang (Sumatra Barat) naik pesawat," lanjut dia.

Warga lainnya, Aisyah (26) asal Bekasi menuturkan bahwa dia belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Oleh karena itu, ia berencana untuk menggunakan transportasi bus jika ingin bepergian di dalam negeri (domestik).

"Tanggapan terkait itu bagus. Alangkah lebih bagus lagi kalau tidak ada vaksin, semua normal seperti dulu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com