Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kebakaran di Bekasi yang Tewaskan Anak Anggota TNI, Korban Terjebak di Kamar Mandi

Kompas.com - 16/03/2022, 07:37 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Musibah kebakaran melanda rumah seorang anggota TNI, BU (35), di Kampung Jayaraga RT 005 RW 007 Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (15/3/2022).

Akibat peristiwa tersebut, NAY (12) yang merupakan anak perempuan BU meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran.

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Teddy Hertanto menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran itu diduga berawal akibat korsleting arus pendek listrik yang berasal dari dalam rumah.

"Korsleting listrik arus pendek sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Teddy saat dihubungi.

Baca juga: Seorang Anak Anggota TNI Tewas dalam Peristiwa Kebakaran di Bekasi

Korsleting listrik menimbulkan nyala api yang langsung menjalar.

Teddy menjelaskan, ketika kebakaran terjadi, NAY terjebak di dalam kamar mandi dan tak dapat keluar karena kondisi rumah yang sedang diperbaiki.

"Si anak ini kebetulan ada di kamar mandi, terjebak karena asap sudah kumpul semua karena memang pondasinya dicor," jelas Teddy.

Mengetahui anak perempuannya terjebak, BU langsung bergegas menyelamatkannya. Namun nahas, ketika mendapat pertolongan di rumah sakit, NAY meninggal.

 

Baca juga: Ada Parade MotoGP Pagi Ini, Satu Jalur Jalan MH Thamrin Ditutup

"Iya, meninggal di rumah sakit. Kondisinya memang sudah parah karena banyak hirup asap itu," kata Teddy.

Teddy menjelaskan, pihak pemadam kebakaran (damkar) juga sempat kesulitan mengevakuasi keluarga tersebut akibat terhambatnya akses masuk ke rumah korban.

"Damkar enggak bisa masuk, kebakaran juga enggak terlalu besar, jadi evakuasi hanya dari tetangga saja yang (bantu) siram air," jelas Teddy.

Sekira pukul 07.20 WIB, warga yang ikut membantu mengevakuasi keluarga BU kemudian berhasil memadamkan kobaran api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com