Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Harap Pemerintah Pusat Cari Solusi atas Mahalnya Minyak Goreng

Kompas.com - 23/03/2022, 08:34 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap pemerintah pusat segera mengatasi fenomena melambungnya harga minyak goreng.

Arief mengaku pihaknya sudah mendapat banyak keluhan dari masyarakat soal harga minyak goreng yang kini sudah tak lagi terjangkau.

"Kita berharap sekali, pemerintah pusat bisa segera menemukan angka (harga) tertentu yang tidak jadi beban masyarakat," kata Arief dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Buruh Demo Tuntut Penurunan Harga Minyak Goreng, Orator: Ibu-ibu Menjerit, Anak-anak Menangis

Sebelumnya, harga minyak goreng merangkak naik usai pemerintah mencabut ketentuan terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Saat HET ditetapkan, harga minyak goreng kemasan adalah Rp 14.000 per liter. Namun stok minyak goreng saat itu sangat langka di pasaran.

Setelah HET dicabut, minyak goreng di pasaran kembali melimpah, namun harganya naik mencapai Rp 24.000 per liter.

Baca juga: Misteri Tersangka Mafia Minyak Goreng yang Dijanjikan Mendag...

Arief mengatakan, Pemkot Tangerang juga tak bisa berbuat banyak karena mahalnya minyak goreng ini terjadi di seluruh wilayah tanah air dan kebijakannya ada di tangan pemerintah pusat. 

"Kalau terkait minyak goreng, itu di luar kewenangan kita sebenarnya, itu kewenangan pemerintah pusat," kata dia. 

Arief mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan operasi pasar sebagai langkah sementara untuk mengatasi melonjaknya harga minyak goreng.

Pemkot Tangerang melalui PD Pasar telah melakukan kerja sama dengan distributor minyak goreng curah.

Baca juga: WNA China di Kelapa Gading Menolak Dirazia, Petugas Dobrak Pintu Apartemen

Pemkot ingin agar minyak goreng curah yang saat ini disubsidi dengan harga jual tertingginya Rp 14.000 per liter bisa dijangkau secara mudah oleh masyarakat.

"Tapi kendalanya, dia (distributor), jual curah benar-benar kita harus menyiapkan kemasannya. Misalnya dari 1000 liter begitu, jadi 1 liter atau seterusnya," papar Arief.

"Jadi yang beli harus bawa dirijen, platik masing-masing, ini yang lagi kita pikirkan," tambah dia.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Satu Keluarga Tewas Tersetrum, Ditemukan Kebocoran Instalasi Water Heater

Arief pun meminta agar pemerintah pusat segera turun tangan mengendalikan kembali harga minyak goreng di pasaran.

Terlebih jelang Bulan Ramadan 1443 H yang tinggal menghitung hari, diprediksi kebutuhan rumah tangga akan minyak goreng akan semakin meningkat. 

"Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Wali Kota Tangerang Minta Pemerintah Pusat Tuntaskan Fenomena Minyak Goreng Mahal"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com