Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Pembunuhan Karyawati Pabrik di Cikarang, Benarkah Ada Motif Asmara?

Kompas.com - 24/03/2022, 06:01 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kematian IN (22), seorang karyawati pabrik yang ditikam pada Selasa (22/3/2022) pagi di Cikarang, sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya besar.

Berdasarkan kabar terbaru yang berhasil dihimpun Kompas.com, Polres Metro Bekasi saat ini baru memeriksa sembilan orang saksi terkait peristiwa yang menewaskan perempuan muda tersebut.

"Masih kita lidik, yang diperiksa itu ada sembilan orang, dimintai keterangan sebagai saksi," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal dari Polres Metro Bekasi AKP Aris Timang ketika dihubungi, Rabu (23/3/2022).

Selain memeriksa para saksi, pihak kepolisian juga masih terus meminta keterangan masyarakat di lapangan.

"Kami masih mendalami, meminta keterangan-keterangan di lapangan," lanjut Aris.

Baca juga: Kematian Misterius Seorang Karyawati Pabrik yang Ditikam di Cikarang, Polisi Masih Buru Pelaku

Dugaan motif asmara

Di media sosial, banyak yang menyebut bahwa korban diduga tewas akibat terlibat cinta segitiga.

IN disebut telah memiliki seorang kekasih di kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah, tetapi kini berpacaran dengan seorang pria berinisial ACF di Bekasi.

Menanggapi kabar tersebut, Kapolres Metro Bekasi Gidion Arif Setyawan menjelaskan tidak ingin mengambil kesimpulan terlalu cepat. Pihaknya masih berusaha mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan itu.

"Kami belum mengarah kepada pelakunya. Kami dalami berbagai motif berdasarkan data," kata Gidion ketika diwawancara terpisah di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (22/3) lalu.

Gidion menegaskan bahwa semua barang milik korban tidak diambil pelaku, yang berarti peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pencurian.

"Biasanya kalau mau kerja kan, bawaannya tas, handphone, nah yang bersangkutan barang-barangnya masih ada," kata Gidion.

Baca juga: Permintaan Maaf Pengemudi Mercy yang Halangi Laju Ambulans di Tol Tangerang-Merak...

Ditikam di perut hingga tewas

Diberitakan sebelumnya, IN ditikam ketika hendak berangkat ke sebuah pabrik di Cikarang.

Ketika baru berjalan beberapa meter dari kontrakannya, IN tiba-tiba ditikam oleh orang tak dikenal.

Salah satu saksi yang merupakan orang pertama yang menolong korban, H (65), mengatakan kepada polisi bahwa ia mendengar teriakan minta tolong dari luar.

H yang sedang mandi pun langsung bergegas keluar rumah dan mendekati sumber suara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com