Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Jadi Korban Perumahan Syariah Bodong, Tergiur Iming-iming "Tanpa Riba"

Kompas.com - 24/03/2022, 12:10 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan korban penipuan dengan modus penjualan perumahan syariah membuat laporan ke Polda Metro Jaya baru-baru ini.

Mereka menjadi korban penipuan karena tergiur iming-iming dari agen penjualan untuk mencicil rumah tanpa riba. 

Para korban itu pun telah melaporkan lima orang yang diduga sebagai agen penjualan perumahan syariah bodong di 30 lokasi yang tersebar di Bekasi, Depok, Bogor, dan Bandung.

Baca juga: Warga Boleh Mudik, Epidemiolog Prediksi Covid-19 Meningkat meski Angka Kematian Kecil

 

Kuasa hukum pelapor, Lutfi Marzuki, mengatakan bahwa laporan itu telah dibuat pada 22 Maret 2022 dengan nomor registrasi LP/B/1485/III/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Menurut Lutfi, setidaknya ada 60 orang yang menjadi korban penipuan bermodus penjualan perumahan syariah tersebut.

“Total kerugian hampir Rp 2 miliar,” ujar Lutfi, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: PD Pasar Jaya Gelar Pasar Murah, Ini Jadwal dan Lokasinya

Ia menjelaskan, para terlapor menawarkan korbannya untuk berinvestasi rumah dengan iming-iming tanpa riba.

"Bentuknya investasi menawarkan rumah tanpa riba. Dia menawarkan itu dengan iming-iming syariah.”

Para korban pun tergiur dengan iming-iming tersebut. Setelah para korban setuju untuk bergabung, banyak dari mereka yang kemudian tidak mendapatkan rumahnya yang dibeli dengan sistem inden itu.

“Sekitar 90 persen peserta dilaporkan tidak mendapatkan apa yang dijanjikan," ungkap Lutfi.

Baca juga: Sejarah Panjang MRT Jakarta yang Libatkan 5 Gubernur DKI

Ia menambahkan, para korban sudah lebih dulu melayangkan somasi kepada terlapor. Namun, terlapor dinilai tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan perkara ini.

"Banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan, kami sudah coba somasi untuk menanyakan, tapi tidak ada respons yang baik. Dengan sangat berat, kita harus buat laporan ini supaya hak-hak klien kami bisa terpenuhi," tutur Lutfi.

Sementara itu, salah satu korban bernama Budi Abdullah mengatakan, pihak terlapor tidak dapat menunjukkan bukti bahwa perumahan yang dibangun merupakan properti syariah.

"Mereka bilang syariah, tapi tidak ada satu dokumen pun yang membuktikan atau merepresentasikan bahwa mereka betul-betul bersyariah," kata Budi.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Rugi Miliaran Rupiah, Puluhan Korban Penipuan Modus Perumahan Syariah Lapor ke Polda Metro Jaya”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com