Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selokan di Pamulang Tangsel Jadi Kolam Ikan, Warga: Mirip di Jepang

Kompas.com - 25/03/2022, 17:29 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Selokan yang berada di Kompleks Puri Pamulang, Tangerang Selatan diubah menjadi kolam ikan yang indah.

Tampak ikan berbagai jenis menghiasi selokan. Momen tersebut ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar.

Apalagi di saat sore hari, banyak warga yang menghabiskan waktu bersama keluarga di tempat ini untuk mengisi waktu luang.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Capai 87,9 Persen, Begini Tampilannya
Seorang warga Bambu Apus bernama Dea (34) mengaku tertarik untuk berkunjung karena penasaran melihat selokan yang bersih dan terawat.

"Mirip kolam ikan di Jepang. Pemanfaatan selokan akhirnya dibuat bersih begini, dibuat kolam ikan. Kan di Jawa juga ada, waktu itu pernah viral juga," ujarnya saat ditemui, Jumat (25/3/2022).

Menurut Dea, nongkrong di selokan Puri Pamulang seperti berwisata saat sore hari karena banyaknya warga yang berdatangan.

Baca juga: Terpukulnya Keluarga atas Penangkapan Tersangka Penyebar Propaganda ISIS: Anak Saya Tak Terlibat Terorisme...

Tak hanya itu, pengunjung juga tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis untuk melihat kolam ikan di selokan.

Kolam Ikan Jepang ala Pamulang Tangerang Selatan KOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR Kolam Ikan Jepang ala Pamulang Tangerang Selatan

"Ini objek wisata yang murah meriah. Sering ke sini bawa anak, biar anteng dia, daripada di rumah," lanjutnya.

Dea mengetahui adanya kolam ikan di sini secara tidak sengaja. Sekitar dua tahun yang lalu, ketika ia sedang lewat, ia kemudian melihat ada banyak ikan di selokan.

Setelah itu, ia sering datang ke tempat tersebut. Dea seringkali membawa anaknya yang berumur 10 tahun untuk melihat ikan.

"Anak senang ke sini, 'Ma mau lihat ikan'. Aku bilang, 'Iya nanti sore'. Biasa sama ayahnya Sabtu-Minggu ke sini, pas ayahnya libur. Seminggu bisa sampai tiga kali ke sini, setiap jam 16.00 WIB sampai jam 17.00 sore," tutur dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terdapat kotak kejujuran yang berisi makanan ikan di dalamnya.

Kotak kejujuran tersebut ditempeli kertas dengan tulisan Rp 2.000. Artinya, bagi pengunjung yang hendak memberi makan ikan, dipersilakan mengambil sendiri bungkusan pakan di kotak dan kemudian membayarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com