Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Terbakar di Jembatan Besi, Warga Tonton Pemadaman di Atas Genteng

Kompas.com - 01/04/2022, 16:09 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman padat penduduk di Jalan Jembatan Besi 8 Gang Duri Indah, Jembatan Besi, Tambora, terbakar pada Jumat (1/4/2022) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kebakaran pukul 15.10 WIB, api sudah tidak lagi terlihat melalap bangunan-bangunan.

Di sepanjang gang sempit menuju lokasi kebakaran, terlihat banyak warga yang berkerumun untuk melihat proses pemadaman.

Bahkan, sejumlah warga terlihat mengikuti petugas ke atas genteng hingga melihat di bangunan yang sedang dibangun.

Beberapa warga terlihat membantu petugas dengan memegang selang air, sedangkan sebagian besar lainnya hanya menonton sembari merekam peristiwa tersebut melalui ponselnya.

Baca juga: Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik: Saya Masih di Gerindra

Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat Sartono mengatakan, api dilaporkan menyala pukul 13.59 WIB.

Pada pukul 15.30 WIB WIB, kata dia, api sudah berhasil dipadamkan.

"Saat ini api sudah berhasil dipadamkan, tinggal proses pendinginan. Semoga dalam waktu setengah jam ke depan bisa selesai," kata Sartono di lokasi kebakaran, Jumat.

Sartono mengatakan, api setidaknya melalap sembilan rumah di permukiman padat penduduk.

"Rumah yang terdampak ada sembilan, di tengah gang kecil," imbuh Sartono.

Baca juga: Kapten Vincent Raditya Dilaporkan ke Polda Metro Terkait Dugaan Penipuan Binary Option Oxtrade

Dalam peristiwa kebakaran itu, Sartono mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Kendati demikian, saat api membara, ada seorang warga yang sempat terjebak di dalam rumah.

"Tadi ada seorang warga yanh terjebak di dalam rumah, tapi sudah berhasil kami evakuasi. Warga tersebut laki-laki, sudah cukup berusia," pungkas Sartono.

Sementara itu, Kasie Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Sjukri mengatakan, sebanyak 19 unit pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.

"Sebanyak 19 unit pemadam kebakaran beserta 95 personel diterjunkan. Tim terdiri dari 15 unit Jakarta Barat dan 4 unit Pati Kendal," kata Sjukri dalam keterangannya, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com