Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun dengan Konsep "Welcoming Space", Islamic Center Tangsel Fasilitasi Warga Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 08/04/2022, 19:02 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pusat keagamaan Gedung Islamic Center dibangun dengan menggunakan konsep welcoming space.

Dengan konsep tersebut, gedung Islamic Center bisa langsung terlihat dari plaza. Gedung tersebut juga tersambung dengan ramp menuju pintu utama masjid.

Ramp sendiri merupakan bidang miring pada bagian dari bangunan sebagai pengganti tangga.

Ramp tersebut bisa digunakan oleh pengunjung yang tidak bisa menggunakan tangga, misalnya pengunjung dengan kursi roda, troli, kereta dorong, dan sebagainya.

"Islamic Center memiliki ruang terbuka hijau yang luas, dengan plaza entrance (pintu masuk) masjid yang lebar," ujar Kabid Perkantoran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Tangsel Ihtiyan Hermansyah kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Jadi Kota Percontohan Layanan 5G di Indonesia, Tangsel Akan Bereskan Kabel yang Semrawut

"Area ramp juga berfungsi sebagai sirkulasi pejalan kaki yang didesain universal sehingga orang yang berkebutuhan khusus bisa mengakses ruangan salat," lanjut dia.

Area plaza depan juga bisa juga dimanfaatkan sebagai tempat shalat tambahan apabila kapasitas masjid penuh, terutama saat pelaksanaan salat Idul Fitri.

Sementara itu, bangunan utama Islamic Center terdiri dari bagian kubah, lantai 1 sebagai pusat kegiatan, lantai 2 sebagai pusat ibadah, serta akses masuk lantai 1 dan lantai 2 yang berbeda.

Gedung yang dibangun di atas lahan seluas 6.450 meter persegi itu dapat menampung hingga 1.600 jamaah.

Bangunan dua tingkat tersebut memiliki beragam fungsi. Bagian atas seluas 1.753 meter persegi digunakan sebagai masjid atau tempat ibadah.

Sedangkan bagian bawahnya seluas 1.810 meter persegi itu dimanfaatkan sebagai ruang rapat, aula, ruang-ruang kelas, perpustakaan dan ruang pelayanan masyarakat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com