Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puslabfor Bareskrim Polri Bawa Abu Arang dari TKP Kebakaran Bengkel yang Tewaskan Satu Keluarga

Kompas.com - 12/04/2022, 14:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Mabes Polri membawa 500 gram abu arang dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022).

"Abu arang sekitar 500 gram kami dapatkan dari sana," kata Komandan Tim (Dantim) Puslabfor Kompol Karya Wijayadi di lokasi, Selasa (12/4/2022).

Selain mengambil abu arang, Karya bersama timnya juga mengumpulkan bebrapa barang bukti kejadian tersebut.

Barang bukti lainnya tersebut berupa instalasi listrik.

"Barang bukti yang kami ambil, yang ada kaitannya dengan kasus ini yaitu instalasi kelistrikan dan abu arang sisa kebakaran yang ditemukan di lokasi awal terjadinya kebakaran tersebut," kata dia.

Baca juga: Puslabfor Selidiki Penyebab Kebakaran Bengkel Motor yang Tewaskan Satu Keluarga di Warakas

Karya mengatakan, seluruh barang bukti yang berhasil dikumpulkan akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

"Kami di sini menganalisis TKP kemudian mencari barang bukti selanjutnya barang bukti itu kami amankan dan akan dilakukan pemeriksaan di labfor. Hasilnya nanti menunggu hasil pemeriksaan di labfor," kata dia.

Menurut Karya, dibutuhkan waktu 4-5 hari ke depan atas hasil pemeriksaan tersebut.

Pasalnya, di puslabfor terdapat pemeriksaan kasus lainnya yang ditangani sehingga untuk mendapatkan hasilnya harus mengantre.

Baca juga: RS Polri Identifikasi Satu Keluarga yang Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Warakas

Namun karena pemeriksaan dari puslabfor ini merupakan permintaan Polsek Tanjung Priok, kata dia, biasanya akan diprioritaskan.

Dengan demikian, pihaknya pun belum bisa memberikan keterangan ke arah mana penyebab kebakaran tersebut.

"Kami belum berani mengeluarkan statement sebelum analisis kami komplit, baik analisa di TKP maupun hasil dari barang bukti yang dibawa ke labfor," kata dia.

Adapun tim Puslabfor Mabes Polri yang berjumlah empat orang itu datang ke TKP kebakaran ruko bengkel motor sekitar pukul 11.20 WIB.

Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas Kebakaran di Warakas Sempat Gedor Pintu dan Teriak Minta Tolong

Pantauan Kompas.com, mereka langsung memasuki area ruko yang terbakar dan menelaah sejumlah puing-puing yang hangus selama kurang lebih 1,5 jam.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian yang dekat dengan SMAN 18 Jakarta.

"Objek yang terbakar adalah bengkel motor, tiga ruko. Ada 1 KK berjumlah 6 orang dan 5 orang meninggal dunia, 3 laki-laki dan 2 perempuan," kata Satriadi dikutip dari laporannya.

Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terkunci dari luar.

Pintu utama tersebut berupa rolling dor dan dikunci dari luar oleh anaknya yang sedang pergi bermain futsal.

Baca juga: Lima Korban Tewas Kebakaran Bengkel Motor di Warakas Merupakan Satu Keluarga

"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling door yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia.

Akibat hal ini, korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.

Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran adalah konsleting listrik dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta.

Adapun Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api.

Proses pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com