Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampiri Mahasiswa yang Demo di UI, Luhut: Mau Kalian Apa?

Kompas.com - 12/04/2022, 14:28 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menghampiri mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di Universitas Indonesia, Depok, pada Selasa (12/4/2022).

Unjuk rasa mahasiswa itu memang bertepatan dengan kedatangan Luhut ke UI untuk menggelar pertemuan secara tertutup dengan Rektor UI Ari Kuncoro. 

Setelah selesai bertemu dengan Ari Kuncoro, Luhut pun langsung menghampiri para mahasiswa yang menggelar aksi protes di Balai Sidang UI.

"Mau kalian apa? Biar saya jawab," kata Luhut kepada peserta aksi. \

Baca juga: Luhut Temui Rektor UI Secara Tertutup, Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Protes

Mahasiswa yang dipimpin oleh Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo itu lalu menjawab bahwa mereka melakukan aksi untuk memprotes wacana penundaan pemilu, yang salah satunya pernah disuarakan oleh Luhut. 

"Kita mau menyuarakan (protes), yang pertama terkait wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. Harus terus ditegaskan oleh pemerintah untuk menolak wacana itu," kata Bayu. 

"Kita tahu baca di media Pak Luhut Binsar Pandjaitan menyuruh ketua partai untuk bicara penundaan pemilu," sambungnya. 

Baca juga: Menyoal Klaim Luhut tentang Big Data Sebut 110 Juta Warganet Ingin Pemilu 2024 Ditunda


Luhut lalu menegaskan, ia tidak pernah menyampaikan ide soal penundaan pemilu atau pun Presiden 3 periode. 

"Yang pernah saya katakan banyak di bawah yang menunda pemilu ditunda. Apakah saya salah bilang gitu?" katanya. 

Setelah itu mahasiswa meminta big data yang menjadi dasar pernyataan Luhut itu dibuka ke publik. Namun Luhut menolak dan menyatakan ia mempunyai hak untuk tidak membuka big data tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com