Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Tangerang yang Mau Ikut Demo 11 April Dijanjikan Dapat Ongkos

Kompas.com - 12/04/2022, 17:24 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota mengungkap isi percakapan di dalam ponsel milik para remaja yang sempat diamankan karena diduga hendak mengikuti aksi demonstrasi di Gedung DPR/DPR, Senin (12/4/2022).

Aksi di depan Gedung DPR/MPR digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Polres Metro Tangerang Kota mengamankan total 92 remaja yang diduga hendak mengikuti aksi tersebut.

Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar, isi percakapan itu membahas soal para remaja yang tak punya ongkos untuk ke lokasi unjuk rasa.

"Yang kami bisa dalami, dari beberapa anak tadi, isi chat-nya itu di antaranya menyampaikan mereka tidak punya ongkos untuk ke Jakarta," ujarnya kepada awak media, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Dari 92 Remaja di Tangerang yang Ikut Demo 11 April, 47 di Antaranya Pelajar

"Terus ada balasannya, silakan naik apa saja, nanti di Jakarta akan diberikan ongkos," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Komarudin belum mengungkapkan pihak yang menjanjikan bakal memberi ongkos kepada para remaja tersebut.

Polres Metro Tangerang Kota hendak menyelidiki lebih lanjut soal pihak yang berjanji memberikan uang itu.

"Ini masih terus kami petakan, orang-orang ini yang perlu digarisbawahi. Justru hal seperti ini harus jadi perhatian kita bersama, mereka yang memanfaatkan anak sekolah untuk ikut ke dalam aksi yang pastinya akan merugikan anak sekolah itu," tutur Komarudin.

Sementara itu, sebagian besar dari remaja yang diamankan Polres Metro Tangeeang Kota sudah dipulangkan.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyok Ade Armando Saat Demo 11 April di DPR

Namun, masih ada lima hingga enam remaja lagi yang masih diperiksa hingga saat ini.

"Sekitar lima sampai enam orang kami dalami, siapa yang mengajak, maksudnya apa mengajak (remaja lain mengikuti demo)," ujar Komarudin.

Komarudin menyebutkan bahwa dari 92 remaja yang diamankan, sebanyak 81 orang di antaranya masih di bawah umur.

Sementara itu, dari 92 remaja tersebut, 47 anak merupakan pelajar dan sisanya sudah putus sekolah.

Untuk diketahui, unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR pada Senin kemarin berakhir ricuh.

Baca juga: Polda Metro Tangkap 2 dari 6 Pengeroyok Ade Armando Saat Demo 11 April di DPR

Aksi saling dorong dan melempar botol terjadi usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco, dan Lodewijk pergi meninggalkan massa aksi.

Salah satu korban dari kericuhan adalah pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando.

Ade diduga menjadi korban pengeroyokan saat massa ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com