Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Jadi Korban Kebakaran Ruko di Warakas, Tak Bisa Selamatkan Diri karena Terkunci dari Luar

Kompas.com - 13/04/2022, 05:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda rumah toko (ruko) yang dijadikan usaha bengkel motor di WarakasTanjung PriokJakarta Utara, pada Selasa (12/4/2022) dini hari.

Dalam peristiwa ini, lima orang menjadi korban. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu ruko yang terkunci dari luar.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, kebakaran tersebut dilaporkan pada pukul 02.37 WIB.

Setelah mendapat laporan tersebut, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara langsung mengerahkan tim ke lokasi yang berdekatan dengan SMAN 18 Jakarta.

"Obyek yang terbakar adalah bengkel motor, tiga ruko. Ada satu KK berjumlah enam orang, dan lima orang meninggal dunia. Tiga laki-laki dan dua perempuan," kata Satriadi, dikutip dari keterangannya, Selasa.

Baca juga: Lima Orang Tewas Terkunci Dalam Bengkel yang Terbakar di Warakas

Satriadi menuturkan, korban meninggal karena terkunci dari luar. Pintu utama bengkel berupa rolling door.

Pintu bengkel dikunci dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal.

"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling door yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia.

Satriadi mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting. Kerugian material akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 300 juta.

Adapun Sudin Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil pemadam dan 50 personel untuk memadamkan api. Proses pemadaman api selesai sekitar pukul 03.55 WIB.

Satu keluarga jadi korban

Korban tewas dalam kebakaran tersebut merupakan pasangan suami istri dan tiga orang anak.

"Korbannya ada lima, sekeluarga ya bapak, ibu, dan anak," kata Ketua RT 16 RW 001 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Asmawati, saat ditemui, Selasa.

Baca juga: Lima Korban Tewas Kebakaran Bengkel Motor di Warakas Merupakan Satu Keluarga

Asmawati mengatakan, pasangan suami istri tersebut memiliki empat anak. Saat kebakaran, anak pertama diketahui sedang berada di luar dan meninggalkan rumah sekitar pukul 24.00.

Rupanya, pintu ruko yang dijadikan bengkel itu dikunci dari luar. "Mereka ini pintunya dikunci dari luar, digembok," kata dia.

Anak pertama keluarga itu tidak menjadi korban kebakaran. Namun, Asmawati tidak mengetahui siapa yang mengunci pintu ruko.

"Dari dalam mereka sempat minta tolong, cuma katanya pintunya terkunci dan saya juga enggak tahu yang mengunci itu anaknya atau siapa," kata dia.

Pascaperistiwa, anak pertama korban merasa tertekan dan sudah ditempatkan di tempat yang aman.

Baca juga: RS Polri Identifikasi Satu Keluarga yang Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Warakas

Kemudian, lima korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Rencananya, jenazah akan dibawa ke kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara.

Adapun korban jiwa dalam peristiwa ini adalah John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).

Sempat minta tolong

Kelima korban yang berada di dalam ruko, saat kejadian diketahui sempat menggedor pintu dan berteriak minta tolong.

Hendriyan (40), tetangga korban, mengatakan, saat api masih berkobar, warga sudah berkumpul di depan lokasi dan mengetahui bahwa korban masih berada dalam ruko yang juga dijadikan bengkel itu.

Korban meminta pertolongan untuk dibukakan pintu ruko.

"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengaran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api sudah besar. Mereka gedor-gedor rolling juga kedengeran," kata Hendriyan, saat ditemui di rukonya yang bersebelahan dengan lokasi kebakaran.

Kebakaran tersebut terjadi pada Selasa dini hari. Hendriyan menuturkan, kobaran api yang sudah membesar dan tidak ada sumber air, membuat warga kesulitan untuk membantu memadamkan api.

Seorang warga, kata Hendri, sempat menggunakan galah untuk membuka pintu ruko.

"Cuma begitu rolling door sudah ambrol sedikit, itu kelihatan kaki korban sudah jatuh di depan rolling," kata dia.

Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas Kebakaran di Warakas Sempat Gedor Pintu dan Teriak Minta Tolong

Ketika pintu ruko terbuka, Hendriyan melihat tiga korban sudah dalam kondisi terbakar. Mereka adalah ayah, ibu, dan anaknya yang paling kecil.

Menurut informasi yang ia dengar, anak perempuan dari keluarga tersebut ditemukan tewas di kamarnya. Namun dia tidak bisa memastikan informasi tersebut.

Sementara, Ketua RT setempat Asmawati mengatakan, api diduga berasal dari bagian belakang ruko dan korban tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu terkunci.

"Warga gedor-gedor itu tapi enggak bisa kebuka, pertolongan pertamanya dari warga dulu, terus damkar datang," kata dia.

Menurut Asmawati, keluarga tersebut baru tiga bulan tinggal di lokasi itu dan mengontrak. Mereka sebelumnya tinggal di Jalan Bahari dan pindah untuk membuka usaha bengkel motor.

Tim Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi TKP kebakaran ruko bengkel motor yang ditinggali satu keluarga di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022). Kebakaran ruko tersebut menewaskan 5 dari 6 orang dalam satu keluarga yang tinggal di dalamnya.KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Tim Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi TKP kebakaran ruko bengkel motor yang ditinggali satu keluarga di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022). Kebakaran ruko tersebut menewaskan 5 dari 6 orang dalam satu keluarga yang tinggal di dalamnya.

 

Histeris

Anak pertama korban, sekaligus satu-satunya anggota keluarga yang selamat, sempat ingin ikut melompat ke dalam api ketika tahu tempat tinggal dan keluarganya terbakar.

Menurut Hendriyan, saat api sedang berkobar, anak pertama korban yaitu Branch Johan Shane Imanuel (19) histeris.

"Waktu kejadian api lagi berkobar-kobar, dia sempat ke sini (depan ruko yang terbakar). Dia bilang, mau lompat ke api mau mati aja. Dia bilang, 'mau sama siapa lagi saya hidup?'," ujar Hendriyan.

Baca juga: Histeris, Anak yang Lolos dari Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga Sempat Ingin Lompat ke Api

Melihat aksi Branch, Hendri mencoba mencegah dan melarangnya mendekat ke area ruko yang sedang dilalap si jago merah.

"Dia bilang, 'sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampang lah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.

Saat Branch histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman. Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.

"Saya suruh bawa ke sana, ketemu di jalan (sama karyawan) ini anaknya (Branch) bawa. Diamankan lah mereka," kata dia.

Puslabfor selidiki penyebab kebakaran

Setelah kebakaran, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi.

Empat orang Tim Puslabfor Polri datang ke lokasi sekitar pukul 11.20 WIB. Mereka langsung masuk ke area ruko dan menelaah puing bangunan selama sekitar 1,5 jam.

"Barang bukti yang kami ambil, yang ada kaitannya dengan kasus ini yaitu instalasi kelistrikan dan abu arang sisa kebakaran yang ditemukan di lokasi awal terjadinya kebakaran tersebut," kata Komandan Tim (Dantim) Puslabfor, Kompol Karya Wijayadi, di lokasi, Selasa.

Baca juga: Puslabfor Selidiki Penyebab Kebakaran Bengkel Motor yang Tewaskan Satu Keluarga di Warakas

Tim Puslabfor membawa 500 gram abu arang dari lokasi kebakaran. Seluruh barang bukti akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran

"Kami di sini menganalisis TKP kemudian mencari barang bukti selanjutnya barang bukti itu kami amankan dan akan dilakukan pemeriksaan di labfor. Hasilnya nanti menunggu hasil pemeriksaan di labfor," kata dia.

Menurut Karya, dibutuhkan empat hingga lima hari untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Karya mengatakan, pemeriksaan tersebut merupakan permintaan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Priok.

"Kami belum berani mengeluarkan statement sebelum analisis kami komplet, baik analisa di TKP maupun hasil dari barang bukti yang dibawa ke labfor," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com