Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ningsih dan Tujuannya Berbagi sebagai Guru Mengaji

Kompas.com - 17/04/2022, 11:35 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - "Kalau masalah gaji ya enggak seberapa. Maaf saja, yang penting tujuan ya itu, buat ke akhirat," kata Ningsih (42).

Ningsih baru selesai mengajar di sebuah Madrasah Ibtidaiah (MI) yang tidak jauh dari rumahnya, di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, saat ditemui Kamis (14/2/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.

Tempat ia mengajar dan rumahnya hanya berjarak beberapa ratus meter. Di rumahnya yang sederhana itu, ia bercerita soal kesibukannya sehari-hari.

Ningsih sudah lebih dari 22 tahun menjadi guru MI. Namun, dalam empat tahun belakangan, ia memiliki pekerjaan tambahan.

Ibu tiga anak itu juga mengajar mengaji di sebuah masjid di Serua.

Baca juga: Tekad Yahya Edward Jadi Guru Mengaji, Ingin Hidup Bermanfaat bagi Orang Lain

"Ya ingin bagi-bagi (ilmu) ke anak-anak. Itu kan menjadi sedekah jariyah kita buat nanti di akhirat. Itu sih tujuan utama," kata Ningsih, ketika ditanya motivasinya menjadi guru mengaji.

Selain mengajar untuk Taman Pendidikan Al Quran (TPA) itu, ia juga menjadi guru les mengaji privat.

"Kalau privat habis sepulang sekolah, pukul 12.30 sampai 14.30 WIB setiap hari. Muridnya dua. Kalau yang di Masjid (TPA) itu mengajar setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 15.30 sampai 17.00 atau 17.30 WIB," ujar Ningsih.

Ingin berbagi

Ningsih sebenarnya sudah lama ingin menjadi guru mengaji. Namun, tawaran baru datang empat tahun lalu.

"Nah kebetulan ada teman, dia nawarin tuh, ada guru yang berhenti. Terus saya masuk," ucap dia.

Ningsih (42), seorang guru ngaji, ketika ditemuai di rumahnya di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, 14 April 2022.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Ningsih (42), seorang guru ngaji, ketika ditemuai di rumahnya di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, 14 April 2022.

Bagi Ningsih, menambah pekerjaan tidak melulu soal menambah pendapatan. Tujuannya mengajar yakni ingin berbagi.

"Tujuan utama ya itu, punya sedikit ilmu ya kita bagi, begitu. Amal jariyah kan," kata Ningsih.

Baca juga: Sedikit demi Sedikit, Aku Ingin Memberantas Buta Baca Al Quran...

Uang urusan belakangan. Toh, pendapatan sebagai guru mengaji nominalnya tidak besar-besar amat.

Setiap bulan, Ningsih mengantongi uang tidak sampai Rp 2 juta dari pekerjannya menjadi guru mengaji.

"Bukan masalah nominal. Punya sedikit ilmu saya, ingin saya jadikan sedekah. Selagi mereka manfaatkan (ilmunya), selagi mereka pakai, insya Allah ngalir terus pahalanya," tutur Ningsih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com