Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Juta Kendaraan Pribadi Diprediksi Mudik ke Arah Timur Jelang Lebaran

Kompas.com - 20/04/2022, 18:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memprediksi terdapat puluhan juta kendaraan pribadi yang akan mudik ke arah timur dari Jakarta.

"Diprediksi kurang lebih ada 23 juta kendaraan roda empat pribadi dan 17 juta kendaraan roda dua yang akan mengarah ke wilayah timur," kata Listyo Sigit saat mengunjungi Stasiun Pasar Senen, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Hindari Penumpukan Kendaraan Pemudik, Kapolri Imbau Warga Gunakan Transportasi Alternatif

Listyo mengatakan, puncak arus mudik tersebut diperkirakan terjadi pada 28 hingga 30 April 2022.

Demi menghindari penumpukan kendaraan di waktu-waktu tersebut, Listyo mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi alternatif selain jalur darat.

"Selain jalan tol dan jalan arteri jalur selatan. Tentunya, jenis-jenis angkutan lain juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan mudik. Kereta api bisa menjadi salah satu alternatif untuk melaksanakan mudik," kata Listyo.

Listyo mengatakan, ketersediaan kursi penumpang kereta api jarak jauh saat ini memang hampir penuh beberapa hari menjelang hari Lebaran.

Namun, ia meyakinkan bahwa PT Kereta Api Indonesia akan menambah armada kereta api jika dibutuhkan.

Baca juga: Dishub Bekasi Kota Tak Gelar Mudik Gratis untuk Lebaran 2022

"PT Kereta Api Indonesia juga siap untuk menambah kapasitas tempat duduk mencapai 20.000 pee hari. Sehingga total dapat melayani penumpang mudik sebanyak 50.000 tempat duduk," jelas Listyo.

Selain itu, ia memastikan masyarakat dapat lebih nyaman mudik dengan menumpang kereta api, tanpa meninggalkan sepeda motornya.

Sebab, sepeda motor kini sudah bisa ikut menumpang kereta api hingga daerah tujuan.

"Disiapkan juga kereta api khusus untuk mengangkut kendaraan roda dua. Jadi kendaraannya bisa masuk ke kereta api khusus, dan masyarakat bisa naik kereta yang dipersiapkan untuk menumpang," imbuh Listyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com