Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Kota Depok Ungkap Hasil Tes Urine Puluhan Sopir Bus AKAP di Terminal Jatijajar

Kompas.com - 25/04/2022, 19:26 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Puluhan sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menjalani tes urine di Terminal Tipe A Jatijajar, Tapos, Depok, pada Senin (25/4/2022).

Kegiatan tes urine ini digagas oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok yang bekerja sama dengan Terminal Jatijajar untuk menjamin keselamatan para penumpang yang tengah melakukan mudik lebaran 2022.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kota Depok, Purwoko mengatakan, 39 pengemudi telah dilakukan tes urine dengan hasil negatif.

Baca juga: H-7 Lebaran, Ratusan Penumpang Berangkat Mudik dari Terminal Kalideres

"Baru ada 39 pengemudi yang jalani tes urine, karena masih ada yang menunggu antrean di terminal. Alhamdulillah semuanya negatif," ujar Purwoko kepada wartawan, Senin (25/4/2022).

Purwoko berujar, pelaksanaan tes urine di Terminal Jatijajar dilaksanakan sesuai jumlah target yang ditentukan BNN Kota Depok.

"Target kami, kalau memang bisa menyediakan 100 alat tes strip," ujarnya.

Tak menutup kemungkinan, Kata Purwoko pihaknya akan melakukan kembali tes urine bagi para pengemudi jika kapasitas di hari ini tak sesuai target.

"Sementara, kami melihat kondisi dulu, kalau bisa mencukupi dalam sehari tembus 100 dibuka untuk hari ini saja. Dan kalaupun tidak sampai target, kami bakal buka kembali di hari lain," kata Purwoko.

Lebih lanjut, Purwoko mengatakan kegiatan tersebut dimulai pada pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB sesuai ketentuan yang diberikan oleh Kepala Terminal Jatijajar.

"Ini kami buka sesuai dari arahan kepala terminal dari jam 1 siang hingga 6 sore," kata Purwoko.

Baca juga: Pemudik Mulai Padati Terminal Lebak Bulus Sejak H-9 Lebaran 2022, Paling Banyak ke Wilayah Jawa

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Purwoko, sebanyak 34 orang dari 17 PO bus telah mengikuti tes tersebut.

"Untuk sopir dan kernet juga, karena di dalam mobil biasanya kernet dan sopir gantian mengemudikan. Tadi di jam 14.00 WIB, itu ada 34 dari 17 PO bus, tapi saat ini kami belum ngecek lagi data terbarunya," ujar Purwoko.

Jika ditemukan pengemudi dengan hasil positif narkoba, lanjut Purwoko, pihaknya akan berkoordinasi kepada kepala Terminal Jatijajar untuk menindaklanjutinya.

"Misalnya, dari kepala terminal, driver-nya tidak boleh beroperasi atau tidak boleh mengendarai mobilnya dulu. Namun, jika pengemudinya ini diminta direhab, BNN kota Depok siap memfasilitasi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com