Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Minta Warga Tangerang Tak Berpelukan dengan Saudaranya Usai Shalat Idul Fitri

Kompas.com - 29/04/2022, 19:11 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta warga Kota Tangerang agar tidak berpelukan kepada sanak dan saudara usai melaksanakan shalat Idul Fitri.

Ketua MUI Kota Tangerang Baijuri Khotib berujar, warga cukup menangkupkan kedua tangan di depan dada kepada sanak dan saudara. Sebab, pandemi Covid-19 masih merebak di Indonesia saat ini.

"Pada saat Salat Idul Fitri selesai, biasanya kita saling bermaaf-maafan satu sama lain atau ketika silaturahmi, itu cukup sebatas ber-mushafahah-nya dengan cakupan tangan di depan dada sambil menunduk," papar Baijuri dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Warga Ramai-Ramai Mudik Lebaran, Jasa Penitipan Hewan di Kota Tangerang Penuh

"Tidak perlu berpelukan dulu ya, apa lagi cipika-cipiki karena kita masih pada masa pandemi," sambungnya.

Baijuri mengatakan, warga di Kota Tangerang kini sudah diizinkan melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid atau tempat lain, seperti lapangan terbuka.

Namun, saat melaksanakan shalat Idul Fitri, warga tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Begini Denah Shalat Idul Fitri di Jakarta International Stadium

Warga wajib mengenakan masker dan juga membawa alat shalat masing-masing.

"Tetap pakai masker kemudian juga cuci tangan kemudian membawa alat shalatnya dari rumah masing-masing termasuk masjid juga kita imbau tidak menggelar karpet. Kalau untuk shaf shalat sudah normal kembali," tutur Baijuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com