Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa Asal Purwakarta Atasi Kegugupan Jelang UTBK di UI

Kompas.com - 19/05/2022, 11:43 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 gelombang I mulai digelar pada Selasa (17/5/2022).

 

Sebagian peserta telah rampung mengikuti ujian, namun ada pula calon peserta yang baru akan ikut seleksi dalam beberapa hari ke depan.

Zidane Putra Shatya, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Purwakarta, Jawa Barat, akan mengikuti ujian di Universitas Indonesia (UI), Depok, pada Jumat (20/5/2022), sekitar pukul 13.15 WIB.

Baca juga: Cerita Peserta UTBK di UI, Kaget Soal Berbeda dengan Materi yang Dipelajari

Persiapan menghadapi ujian tersebut dilakukan Zidane pada awal bulan ini. Setelah membaca soal UTBK tahun-tahun sebelumnya, ia menyadari bahwa ujian tulis tergolong sulit.

"Persiapannya kebetulan agak mendadak, soalnya kemarin-kemarin agak nyantai begitu, kayak menyepelekan," paparnya, kepada Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Dalam waktu singkat, Zidana mulai serius belajar agar bisa masuk universitas yang diinginkannya, yakni UI dan Universitas Brawijaya (UB).

Ia memilih jurusan sosial humaniora (soshum), yakni Sastra Jerman di Fakultas Ilmu Budaya UI sebagai pilihan pertama dan Fakultas Hukum UB sebagai pilihan kedua.

Zidane mempelajari soal-soal tes kompetensi akademik (TKA) dan tes potensi skolastik (TPS) UTBK SBMPTN.

Terkait tes kompetensi akademik, ia merangkum empat materi soshum UTBK SMPTN, yaitu geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.

"Saya bikin rangkuman materi-materi per babnya dari setiap pelajaran. Karena SBM untuk soshum kebagian empat pelajaran, sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah," tutur siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) itu.

"Itu semua saya bikin rangkuman. Per pelajarannya, di rangkuman itu, saya bikin jadi tujuh bab. Biar nanti saya baca lagi," sambung dia.

Baca juga: Komentar Peserta UTBK 2022 di UNJ, Soal Ada yang Tidak Terprediksi, Ada yang Sesuai Ekpektasi

Zidane mengaku belajar secara mandiri dan tidak ikut bimbingan belajar (bimbel) atau belajar bersama teman-temannya.

Ia merasa gugup karena waktu ujian kian dekat dan merasa ragu bisa lolos UTBK SBMPTN. Untuk mengatasi kegugupannya itu, Zidane kembali membaca materi-materi yang sudah dirangkum sebelumnya.

"Dua hari ini saya bakal baca-baca rangkumannya saja. Kalau baca soalnya (UTBK SBMPTN) lagi itu enggak, soalnya tadi saya coba baca soal, enggak kuat. Jadi, materinya saja dibaca ulang," tutur dia.

Selain itu, Zidane juga telah meminta restu dari kedua orangtua, teman-teman, serta saudaranya, agar diberi kelancaran saat mengerjakan soal.

"Kebetulan sudah dari seminggu kemarin sebelum ke Jakarta, saya sudah minta doa ke orangtua, teman-teman, saudara juga, semoga dilancarkan dan semoga bisa mengerjakannya," sebut Zidane.

Rencananya, setelah mengikuti ujian Zidane akan kembali ke Purwakarta pada akhir pekan. Saat ini, ia menginap di rumah saudaranya, kawasan Jakarta Barat, agar lebih dekat dengan lokasi ujian.

"Harapannya dari saya, saya enggak berharap diterima. Diterima atau enggak, itu sudah jalan dari Allah. Kalau belum, ya belum rezekinya. Tapi kalau diterima, ya alhamdulillah," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com