Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Idris Ingin Depok Gabung Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah

Kompas.com - 25/05/2022, 15:09 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menginginkan agar Kota Depok bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta menyusul perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

Pernyataan tersebut disampaikan Idris dalam webinar "Masa Depan Jakarta, Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan Dalam Perspektif Pemda se-Jabodetabek" yang digelar oleh Warta Kota.

Menurut Idris, meleburnya Depok dengan Jakarta akan membuat tata kelola pemerintahan lebih efektif.

Baca juga: Kota Depok Raih Predikat WTP 11 Kali Berturut-turut

Dengan menyatunya Depok dan Jakarta, tidak akan ada lagi pilkada untuk wilayah Depok. Jabatan wali kota akan dipilih langsung oleh gubernur.

"Pemilihan langsung secara politik hanya untuk gubernur, dan untuk wali kotanya adalah sebuah jabatan karier, ini lebih efektif," kata Idris, dilansir dari Warta Kota, Rabu (25/5/2022).

"Karena praktik pemerintahan daerah DKI Jakarta telah menghadirkan pemerintahan yang efektif, demokratis, dan efisien," sambungnya. 

Baca juga: Sampah di TPA Cipayung Depok Capai 2,5 Juta Kubik, Kepala UPTD: Sudah Sangat Riskan

Adapun Depok saat ini masuk dalam wilayah adminsitrasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Padahal, kata Idris, secara geografis, budaya, dan bahasa, Depok miliki lebih banyak kesamaan dengan Jakarta.

"Saya setuju bila depok digabung ke jakata, dari segi budaya dan bahasa juga lebih dekat," ujarnya.

Bagi Idris, ketika Jakarta sudah bukan lagi ibu kota, maka pertumbuhan ekonomi harus semakin dipikirkan. Terlebih, terkait hubungan Jakarta dengan kota penyangganya.

Baca juga: Rute KRL Bogor-Depok ke Sudirman-Tanah Abang Dihapus 28 Mei, Penumpang Harus Transit di Manggarai

Menurut Idris, pembangunan ekonomi di Jabodetabek akan lebih pesat jika bergerak seiring seirama.

"Kami menganggapnya sesuatu peluang bagi Kota Depok maupun Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan," ucap politisi PKS ini. 

"Namun, yang mesti diingat, yang harus diantisipasi bagaimana hal ini harus dibarengi dengan rencana antisipatif pembangunan Jakarta dan Bodetabek di masa depan," sambung dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Wali Kota Idris Ingin Depok Gabung Jakarta, Tidak Ada Lagi Pilkada"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com