Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pasutri yang Tewas dalam Kecelakaan di MT Haryono Masih Dirawat, Kepala Korban Alami Luka Memar

Kompas.com - 26/05/2022, 21:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perempuan dari Raka (25) dan Nova (21), pasangan suami istri (pasutri) yang tewas dalam kecelakaan beruntun di MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, masih dirawat secara intensif di rumah sakit.

Saat kejadian, RP menaiki sepeda motor yang dikendarai ayahnya. Sepeda motor tersebut ditabrak oleh mobil Mitsubishi Pajero hingga terlibat kecelakaan beruntun.

Kakak dari Raka, Riki mengatakan, RP masih dirawat karena mengalami beberapa luka, salah satunya di bagian kepala. Ia sebelumnya sempat tak sadarkan diri setelah kecelakaan itu.

"Dia luka di kepala, bocor. Dijahit enam jahitan. Di kepala (kiri) ada benjolan, mungkin karena ada benturan. Luka-luka semua, kaki dan tangan," ucap Riki saat ditemui di rumah duka di Komplek Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Pasutri Tewas Ditabrak Pajero di MT Haryono, Keluarga Minta Sopir Biayai Pendidikan Anak Korban yang Selamat

Riki mengatakan, meski sempat tak sadar, keponakan perempuannya itu sudah dalam kondisi membaik. Hanya saja, dokter mengatakan bahwa anak yang belum genap berusia dua tahun itu masih butuh penanganan.

"Saat ini, diem lalu nangis. Belum bisa ditanya sama sekali. Hasil rontgen baik cuma tidak bisa pulang harus dirawat lebih lanjut, karena kan masih balita, takut ada luka dalam," ucap Riki.

Riki menambahkan, luka yang dialami oleh RP memberikan gambaran bahwa kecelakaan yang dialami keluarga itu cukup parah.

Berdasarkan keterangan saksi, RP sempat terpental bersama kedua orangtuanya.

Baca juga: Polisi Lakukan Tes Urine terhadap Sopir Mobil Pajero yang Terlibat Kecelakaan Maut di MT Haryono

"Anak ini infonya dibawa oleh pengemudi ojol ke Rumah Sakit Budhi Asih. Tapi saya cari data ojol yang bawa sampai sekarang tidak ada yang tahu," ucap Riki

"Saya cari datanya, tidak ada yang tahu, sekuriti rumah sakit juga tidak tahu, karena ditanya dan mau ditahan KTP-nya juga tidak mau, mungkin takut ada pembayaran atau apa," tambah Riki.

Sebelumnya, sopir mobil Mitsubishi Pajero berinisial J menabrak lima pemotor, mobil dan taksi di MT Haryono, tepatnya tak jauh dari Gedung Menara Saidah.

Sopir taksi yang turut menjadi korban, Kokoy (41), menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi saat sopir Pajero melintas dari arah Timur ke Selatan seketika menabrak sejumlah pemotor.

Saat itu terjadi kecelakaan beruntun. Sejumlah pemotor yang ditabrak lebih awal terhimpit antara mobil Pajero dan taksi miliknya.

Baca juga: Polisi Pastikan Ada 8 Kendaraan yang Terlibat dalam Kecelakaan Beruntun di MT Haryono

"Tidak lama terdengar suara teriakan, tidak tahunya para pengemudi motor itu ditabrak sama pengemudi Pajero itu. Tidak lama kemudian mobil saya juga diseruduk," ucap Kokoy.

Saat ini, sopir mobil Pajero itu telah diamankan berikut kendaraanya ke Polda Metro Jaya. Saat ini sopir itu masih diperiksa.

Polisi telah melakukan tes urine kepada sopir mobil Pajero itu di Rumah Sakit Kramat Jati, namun hasilnya belum keluar.

Selain itu, penyidik dari Ditlantas Polda Metro Jaya saat ini telah memeriksa lima orang saksi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com