Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor Bentuk Tim Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, 15 Pedagang Diperiksa

Kompas.com - 26/05/2022, 22:39 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Minyak Goreng untuk memantau harga dan pasokan di pasar-pasar Kota Bogor, Jawa Barat.

Dalam operasinya, Kamis (26/5/2022), sebanyak 15 orang pedagang dan pemilik toko minyak goreng dari sejumlah pasar di wilayah Kota Bogor diperiksa oleh tim Satgas.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab masih adanya disparitas atau perbedaan harga minyak goreng yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Hari ini kami memeriksa 15 pedagang. Kami wawancara untuk mengetahui kenapa ada harga yang berbeda. Ada yang menjualnya sesuai HET. Ada yang menjualnya selisih 10 persen dari harga HET, bahkan masih ada dijual di atas itu," ungkap Susatyo.

Baca juga: Pasutri Tewas Ditabrak Pajero di MT Haryono, Keluarga Minta Sopir Biayai Pendidikan Anak Korban yang Selamat

Susatyo menuturkan, keterangan hasil wawancara para pedagang itu akan menjadi acuan untuk melakukan pengusutan lebih lanjut soal perbedaan harga minyak goreng yang masih terjadi saat ini.

Susatyo menyampaikan, tim Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng telah memonitor 95 toko dari 11 pasar di Kota Bogor.

Hasilnya, kata Susatyo, ada delapan toko yang masuk dalam kategori hijau, 18 toko masuk kategori kuning, dan 49 toko kategori merah. Sementara, ada 20 toko lainnya yang hanya menjual minyak goreng premium.

"Kategori hijau adalah toko yang menjual minyak goreng sesuai dengan HET yaitu Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram," sebut Susatyo.

Baca juga: Anak Pasutri yang Tewas dalam Kecelakaan di MT Haryono Masih Dirawat, Kepala Korban Alami Luka Memar

"Kategori kuning itu toko yang menjual minyak goreng selisih 10 persen dari HET, atau sekitar Rp 17.000. Sementara kategori merah adalah toko yang menjual minyak goreng di atas harga Rp 17.000," bebernya.

Dia melanjutkan, tim Satgas akan berkoordinasi dengan Mabes Polri agar bisa mengurai dan menekan harga hingga ke tingkat pengecer.

"Tentunya kami berharap dalam dua hari ini kami akan bekerja keras untuk mengetahui sumbernya. Termasuk pula, kami ingin mengetahui pada titik distributor berapa harga yang diterima," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com