Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Politikus Andalan Gerindra di Jakarta Akan Ditendang dari Kandangnya

Kompas.com - 08/06/2022, 05:59 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - M Taufik dikenal sebagai dedengkot Gerindra di wilayah DKI Jakarta. Pria ini juga dikenal dengan gaya bicara ceplas-ceplosnya.

Dia menjadi politikus yang berjuang paling awal saat Gerindra terbentuk di Jakarta. Kata Taufik, pada awal Gerindra di Jakarta terbentuk 13 tahun lalu, tak ada yang mengenal partai berlambang kepala garuda itu.

Taufik mengingat saat itu melakukan kampanye di depan tiga orang simpatisan saja.

Baca juga: Cerita M Taufik Bangun Partai Gerindra dari Nol, Pernah Kampanye di Hadapan 3 Orang Saja

"Saya pernah kampanye di hadapan tiga orang saja. Saya diminta untuk kampanye, yang datang cuma tiga orang. Itu perjalanan yang buat saya menarik," ucapnya.

Hal tersebut dia sampaikan setelah mendengar kabar pemecatannya dari partai Gerindra pada Selasa (7/6/2022) siang.

Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memberikan pernyataan bahwa Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta selama 12 tahun itu diberhentikan.

MKP Gerindra menilai, Taufik sudah tidak loyal lagi dengan Gerindra ditandai dengan beragam statement yang dinyatakan di media massa.

Baca juga: Gerindra Pecat M Taufik karena Dianggap Tak Loyal

Taufik pernah dipanggil oleh MKP partai saat memberikan pernyataan mendukung Anies sebagai calon presiden. Padahal Gerindra sudah memiliki calonnya sendiri, yaitu Ketua Umum Prabowo Subianto.

MKP juga menyinggung sikap Taufik yang dinilai bermanuver politik setelah jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dicopot.

"Melihat ketidakloyalan daripada Saudara Taufik dan juga menyalahi apa yang sudah disampaikan pada 21 Februari, dia mengatakan akan tetap dengan Gerindra, tapi pada kenyataannya dengan manuver-manuver dia mengatakan akan mundur," kata Wakil Ketua MKP Gerindra Wihadi Wiyanto di kantor DPP Partai Gerindra.

Pertanyakan keputusan pemecatan

Setelah dikabarkan dipecat, M Taufik tidak langsung mengambil sikap, melainkan mempertanyakan keputusan yang dilakukan oleh MKP Gerindra.

Pasalnya, Taufik menyebut keputusan pemecatan seorang kader partai bukanlah kewenangan MKP, melainkan kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.

"Sepengetahuan saya, majelis (MKP) itu tidak ada kewenangan memecat, yang berhak memecat adalah Dewan Pimpinan Pusat," ujar Taufik.

Baca juga: M Taufik Nilai Pemecatannya oleh MKP Gerindra Langkahi Kewenangan Prabowo

Taufik mengatakan, MKP seharusnya hanya mengeluarkan rekomendasi yang diserahkan kepada DPP. Keputusan akhir terkait pemecatan, Taufik menyebutkan, sudah semestinya menjadi keputusan DPP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com