Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Prabowo Kalah Pilpres di 21 Provinsi, Masa Saya Doang yang Dipecat?

Kompas.com - 08/06/2022, 08:49 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior Mohammad Taufik mempertanyakan alasan pemecatan dirinya dari Partai Gerindra.

Ia menilai alasan yang disampaikan oleh Mahkamah Kehormatan Partai terkesan mengada-ada.

Salah satu alasan Taufik dipecat lantaran dinilai gagal memenangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di DKI Jakarta dalam Pemilihan Presiden 2019 kemarin.

Saat pilpres 2019 berlangsung, Taufik masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta. 

Namun Taufik menilai alasan itu tak masuk akal lantaran Pilpres 2019 berskala nasional dan Prabowo tak hanya kalah di DKI Jakarta.

"Saya minta maaf kalau apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi kawan itu (gagal memenangkan Prabowo). Masa karena Pilpres kalah, cuma saya doang (yang dipecat)?," ujarnya dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Pecat M Taufik, Gerindra Singgung Kekalahan Prabowo di DKI

Sebagai informasi, Prabowo yang saat Pilpres 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno hanya menang di 13 provinsi, yakni Bengkulu, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Banten, Aceh, NTB, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Riau.

Sementara itu, lawannya yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di 21 provinsi yakni Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Maluku dan Papua.

"Mesti rasional dong. Masa karena Pilpres kalah, terus cuma saya doang (yang dipecat)," sambung Taufik.

Baca juga: Dosa-dosa M Taufik di Mata Partai Gerindra hingga Berujung Pemecatan

Gerindra juga menyebut alasan pemecatan itu karena Taufik dianggap tak loyal.

Lagi-lagi, Taufik pun mempertanyakan alasan ini dan menyebutnya terlalu mengada-ada.

"Makanya mesti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Baru sekarang saya tahu, saya tadi lagi santai aja, tiba-tiba ada berita dipecat," ujarnya.

Taufik menegaskan ia selalu loyal sejak bergabung bersama Gerindra pada 2008 lalu.

Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Di bawah kepemimpinan Taufik, kursi Gerindra di DPRD DKI Jakarta meroket dari awalnya hanya 6 kursi di 2009 meningkat jadi 16 kursi di 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com