Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bravo 5 Dinilai Menjaga Nama Luhut, Tak Intervensi Kasus Hukum Anggota yang Terlibat Penganiayaan

Kompas.com - 08/06/2022, 18:00 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat hukum Nova Andika mengapresiasi sikap tegas pimpinan ormas Pejuang Bravo Lima (PBL) yang enggan mengintervensi proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat kasus penganiayaan. 

Nova menilai sikap tegas Bravo Lima itu bisa menjaga nama baik para pendirinya yang merupakan purnawirawan berpengaruh seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Menteri Agama Fachrul Razi.

"Nama baik tokoh di Bravo Lima tentu akan tercoreng jika publik mengasumsikan ada semacam pembelaan secara organisasi," kata Nova dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (8/6/2022).

"Tapi dengan ketegasan sikapnya untuk proses hukum dalam kasus ini, saya kira publik juga akan menilai bahwa Bravo Lima tak menolerir pelanggaran, meskipun itu dilakukan oleh anggotanya," sambung Nova.

Baca juga: Ormas Bravo Lima Dukung Proses Hukum Anggotanya yang Terlibat Penganiayaan

Aksi penganiayaan yang melibatkan Ketua Pemuda PBL Ali Fanser Marasabessy itu terjadi di ruas jalan Tol Dalam Kota, dekat gerbang Tol Tebet arah Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (4/6/2022).

Dalam video yang viral di media sosial, tampak Ali Fanser hanya menonton saat anaknya berinisial FM melakukan pemukulan terhadap korban.

Adapun korban diketahui adalah Justin Frederick, anak anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Indah Kurnia.

Meski Ali Fanser merupakan pengurus sayap ormas tersebut, namun pengurus Bravo Lima sudah menegaskan tidak mau mengintervensi kasus itu karena merupakan perbuatan personal yang tidak ada kaitannya dengan organisasi.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Anak Anggota DPR di Tol, Pelaku Ngebut lalu Serempet dan Adang Mobil Korban

Nova mengatakan, sikap tegas Bravo Lima itu sangat memperjelas bahwa proses di Polda Metro Jaya tidak diintervensi.

Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW) ini meyakini sikap itu akan memperlancar proses hukum yang tengah berjalan. 

"Bagus dan patut diapresiasi karena saya kira kasus ini berpeluang untuk adanya intervensi jika melihat siapa tokoh di balik ormas Bravo Lima, yaitu Pak Luhut dan Pak Fachrul Razi," kata Nova. 

Sebelumnya, Ketua Bidang Kepemudaan DPP Pejuang Bravo Lima Kevin Haikal menyatakan mendukung proses hukum terhadap Ali Fanser maupun anaknya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan.

Kevin mengatakan, sikap DPP PBL sangat tegas dalam menyikapi pelanggaran hukum, termasuk kekerasan dan main hakim sendiri.

"DPP PBL mendukung proses hukum atas pelanggaran tersebut, agar siapapun pelaku pelanggaran mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum," kata Kevin Haikal Senin (6/6/2022).

"DPP PBL tidak mentolerir aksi kekerasan dalam bentuk apapun," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sikap Tegas Bravo Lima Diapresiasi, Menjaga Nama Baik Luhut dan Fachrul Razi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com