Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Kasus Jasad Bayi di Tangsel, Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 10/06/2022, 06:53 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penemuan jasad bayi di Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, memasuki babak baru.

Polisi mengungkap beberapa fakta dari temuan berkait perkembangan informasi penyelidikan.

Di antaranya, mayat bayi berjenis kelamin perempuan yang mengambang itu diduga sudah meninggal 10 jam sebelum jasadnya ditemukan warga.

Baca juga: Jasad Bayi dengan Tali Pusat Ditemukan di Serpong Utara Tangsel

Sempat dikira boneka, ternyata mayat bayi tanpa busana itu diduga merupakan korban pembunuhan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih memburu pelaku pembuangan bayi, meski terkendala kurangnya petunjuk informasi dan tidak adanya cctv di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Sudah meninggal 10 jam

Polisi mengungkap dugaan waktu kematian bayi perempuan yang ditemukan warga di Kelurahan Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Selasa (7/6/2022) pagi.

Berdasarkan keterangan dokter, bayi tersebut sudah meninggal selama 10 jam ketika jenazah ditemukan.

Baca juga: Jasad Bayi di Serpong Utara, Tanpa Busana dan Berlumuran Darah, Identitas Orangtua Dicari

"Saat bayi ditemukan, berdasarkan keterangan dari dokter, bayi itu sudah dalam keadaan meninggal 10 jam," ujar Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Diduga meninggal akibat dibekap

Kapolres AKBP Sarly Sollu menduga bayi tersebut merupakan korban pembunuhan.

Dugaan itu, kata Sarly, diperkuat dengan keterangan dokter yang juga menyebutkan bahwa bayi meninggal dunia akibat dibekap.

"Meninggalnya akibat ada bekapan," ungkap Sarly.

Baca juga: Bayi yang Ditemukan di Serpong Utara Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Selidiki Pelaku

Ia menduga, setelah lahir dan diputus ari-arinya, bayi itu kemudian dibuang oleh pelaku.

"Kami sekarang lagi mendalami mencari informasi. Kami (ingin) buktikan apakah itu benar pembunuhan, apa dia lahir memang dalam keadaan begitu. Tapi dokter kan sudah menyampaikan ada informasi seperti itu," ungkap Sarly.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com