Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan Penembak Calon Dokter Gigi di Tangerang, Berawal dari Sidik Jari di Helm yang Tertinggal

Kompas.com - 13/06/2022, 06:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tahun lalu, tepatnya pada 12 Juni 2017, seorang calon dokter gigi yakni Italia Chandra Kirana tewas ditembak pencuri setelah berupaya mempertahankan motornya yang hendak digasak. Peristiwa pencurian motor itu terjadi di rumah Italia di Karawaci, Kota Tangerang, Banten

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 12 Juni 2017, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang kala itu yakni AKBP Arlon Sitinjak menceritakan kronologi peristiwa itu.

Awalnya sekitar pukul 13.45 WIB, ada dua orang tak dikenal yang terlihat berkeliling menaiki sepeda motor di area perumahan itu.

Tidak lama, keduanya berhenti di dekat rumah Italia Chandra Kirana Putri (22). Di halaman rumah Kirana, terparkir sebuah sepeda motor Honda Beat. Sepeda motor itu langsung diutak-atik oleh para pelaku, dan tidak lama Kirana dari dalam rumah memergoki aksi mereka.

Baca juga: Semoga Pelaku Dihukum Berat karena Nyawa Italia Tidak Tergantikan

"Korban spontan teriak maling-maling sambil ngejar mereka. Korban juga ambil sapu lidi, mukul satu pelaku yang masih di halaman rumah," kata Arlon.

Tidak lama, satu pelaku lagi yang tidak diperhatikan oleh korban kembali menolong temannya. Pelaku itu ternyata memegang senjata api dan menembakkannya tepat ke dada sebelah kiri Kirana.

"Habis itu, pelaku langsung kabur. Tetangga korban bawa korban ke Rumah Sakit Sari Asih, tapi sampai sana sudah tidak bisa diselamatkan lagi," tutur Arlon.

Bermula dari sidik jari di helm pelaku

Polisi pun langsung bergerak menegjar pelaku penembakan. Sebanyak 13 saksi diperiksa terkait peristiwa tersebut. Selain itu, polisi juga mengamankan helm yang diduga milik pelaku penembakan di lokasi.

Lewat sidik jari yang ditemukan di helm tersebut, polisi akhirnya berhasil mengantongi identitas pelaku penembakan. Sang eksekutor penembakan bernama Saiful.

Baca juga: Kronologi Penembakan Perempuan Korban Curanmor di Tangerang

Namun Saiful akhirnya tewas setelah ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap di Lampung pada Minggu (9/7/2017) siang.

"Penembak Italia sudah kami tangkap di Lampung. Namun, karena yang bersangkutan melakukan perlawanan sehingga anggota melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembaknya," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya saat itu yakni Kombes Rudy Herianto Adi Nugroho, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 8 Juli 2017.

Pengejaran terhadap Saiful sudah berlangsung sekitar sebulan. Selama beberapa pekan terakhir, tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah membuntutinya. Tim melakukan penangkapan saat berada di Jalan Panjang, Lampung Selatan.

"Kemudian, begitu akan disergap, yang bersangkutan mengeluarkan senjata api," ujar Rudy.

Karena dianggap membahayakan keselamatan anggota, Saiful pun ditembak.

Baca juga: Polisi Amankan Helm Pelaku Curanmor yang Tembak Gadis di Tangerang

Selang dua hari berikutnya, rekan Saiful menyerahkan diri ke polisi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Rudi Harianto Adi Nugroho mengatakan, pelaku menyerahkan diri lantaran takut akan ditindak tegas oleh polisi jika masih melarikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com