Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Akan Panggil Kadernya di DPRD Tangsel atas Dugaan Pemukulan terhadap Wasit

Kompas.com - 13/06/2022, 06:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Tangerang Selatan Yudi Budi Wibowo bakal memanggil kadernya yakni Edy Mamat yang diduga memukul wasit dalam sebuah pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam).

"Sikap kami ya pasti kami panggil dulu, untuk mendengarkan apa alasan dan sebagainya,” ujarnya, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (12/6/2022).

“Yang pasti kan kejadian itu pertandingan sepak bola ya, di lapangan. Partai kan tidak tahu, dan itu pertandingan pribadi. Tapi kami akan melakukan pemanggilan terhadap kader. Kami harus tahu dululah," katanya.

Baca juga: Ketua DPD Gerindra Sebut Komunikasi dengan M Taufik Baik meski Diterpa Isu Pemecatan

Adapun mengenai sanksi, menurutnya hal tersebut akan menjadi ranah kode etik partai.

Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Tangerang Selatan dari Fraksi Partai Gerindra Edy Mamat diduga memukul wasit saat bertanding dalam laga antar kampung (tarkam) di Stadion Mini Paku Jaya, Tangerang Selatan, Banten.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi saat Edy mengikuti pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) yakni Turnamen Pakujaya Cup 7, Jumat (10/6/2022) lalu. Video pemukulan yang diduga dilakukan Edy viral di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat Edy memukul wasit karena memprotes keputusan yang memberikannya kartu merah.

Menanggapi hal tersebut, Edy mengatakan bahwa ia hanya memprotes keputusan wasit. Ia mengaku tidak berniat melukai dan memukul wasit tersebut.

"Dalam pertandingan itu, tim kami berjuang untuk menang. Saya juga kerap dilanggar tapi tak dianggap pelanggaran," kata Edy dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Tak Dukung Prabowo, M Taufik Dipanggil Majelis Kehormatan Gerindra Usai Doakan Anies Jadi Presiden

"Saya protes, diberi kartu kuning. Saya masih protes, wasit mungkin spontan karena tensi pertandingan, jadi saya diberi kartu merah. Saat itu saya ingin menghentikan keputusan wasit. Saya bukan mau memukul tapi mau stop keputusan wasit," sambungnya.

Edy mengatakan, kejadian tersebut murni hanya ada di lapangan. Saat pertandingan usai, Edy mengatakan tak ada dendam pribadi maupun niat untuk protes berlebihan.

"Jujur, saya juga tidak membawa-bawa nama dewan ke dalam pertandingan. Di lapangan bola, saya masyarakat biasa. Saya membawa nama tim saya, bukan nama partai atau instansi. Itu murni antara saya sebagai pemain dan juga wasit," katanya.

"Tidak ada hubungannya dengan status saya di luar lapangan bola, dan juga status wasit di luar lapangan bola. Ini murni hubungan saya sebagai pemain dan wasit. Tidak ada dibawa-bawa ke luar lapangan," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anggota DPRD Tangsel Hajar Wasit Anggota TNI, Gerindra Ambil Sikap Tegas Panggil Sang Politisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com