Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mpok Nori, Komedian Betawi Bergaya Lugas yang Namanya Gantikan Jalan Bambu Apus

Kompas.com - 21/06/2022, 10:31 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama tokoh dan seniman Betawi, Nuri Surinuri alias Mpok Nori, diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta Timur.

Plang Jalan Mpok Nori pun telah terpasang menggantikan plang nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.

Mpok Nori dikenal sebagai seorang komedian, pemeran Indonesia, sekaligus seniman Betawi. Nori menjadi satu dari sekian banyak komedian Betawi yang berkarier hingga usia senja dan terus melestarikan budaya.

Baca juga: Nama Mpok Nori hingga Haji Bokir Diabadikan sebagai Nama Jalan di Jakarta Timur

Seniman lenong Betawi ini mulai dikenal luas setelah bermain dalam serial di televisi, Pepesan Kosong. Selain berakting, dia juga pendiri Grup Lenong Sinar Noray.

Mpok Nori dikenal dengan gayanya lugas dan logat Betawi yang kental.

Lahir di Jakarta, 10 Agustus 1930, Mpok Nori meninggalkan 13 anak, 18 cucu, dan 13 cicit.

Mengalir darah seni sejak belia

Dia mengawali kariernya di dunia sinetron sejak tahun 1974. Darah seninya mengalir dari sang ayah, Baba Kinan. Baba merupakan pemain rebab dan gendang yang tergabung dalam grup Topeng Betawi.

Baca juga: Anies Resmi Ubah 22 Nama Jalan di Jakarta dengan Nama Tokoh Betawi

Mpok Nori juga mendedikasikan dirinya di dunia pendidikan. Dia pernah menjadi dosen kehormatan di jurusan Tari Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Tak hanya itu, Mpok Nori juga sempat membintangi sejumlah judul film dan acara komedi. Beberapa diantaranya adalah Hantu Biang Kerok (2009), Get Married 2, dan Get Married 3.

Hingga usia senja, Mpok Nori masih aktif sebagai seniman Betawi.

Nori menikah saat masih berusia 16 tahun dengan seorang pemain tanjidor, Ungkung, pada 1946 dan dikaruniai enam anak.

Salah satu putrinya, Engkar, mengikuti jejak Mpok Nori menjadi seniman Betawi.

Rasa syukur keluarga

Mewakili keluarga besarnya, Engkar menyampaikan rasa terima kasih lewat akun Instagram @engkar_nori atas penggunaan nama sang ibunda menjadi nama jalan di Jakarta.

"Mengucapkan terimakasih banyak kepada Gubernur Dki Jakarta bpk @aniesbaswedan beserta jajarannya, Dinas Bina Marga Dki Jakarta, dan Dinas Kebudayaan Dki Jakarta Bpk @imot_wardhana beserta staff dan jajarannya," tulis Engkar dikutip Selasa (21/6/2022).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Engkar Karmilasari (@engkar_nori)

Ia menilai penggunaan jalan itu merupakan penghargaan kepada mendiang Nori. Adapun Jalan Raya Bambu Apus itu terbentang dari Pos Polisi Gempol sampai turunan perbatasan Setu, Jakarta Timur.

"Terimakasih juga kepada Pak Lurah Bambu Apus, Camat Cipayung, Sepuh-Sepuh, Pak RW dan Rt, serta warga Bambu Apus tentunya, yang sudah mengizinkan nama jalan ini," tulis Engkar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penggunaan nama tokoh Betawi merupakan apresiasi atas peran para tokoh tersebut dalam perjalanan Kota Jakarta.

"Dari Betawi dilahirkan begitu banyak pribadi-pribadi yang hidupnya memberikan kemajuan," ujar Anies Senin (20/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com