Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Heri Firdaus, peneliti Indef, juga menjelaskan, pada penyelenggaraan Jakarta E-Prix di mana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menempatkan sejumlah anggaran dari ABPD untuk penyelenggaraan melalui BUMD, penyelenggaraan boleh untuk tidak untung.
”Karena mereka sebagai agen pembangunan. Jadi, ada penugasan untuk menyelenggarakan program yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Ekonomi masyarakat yang bergerak disebutkan Ahmad seperti pengeluaran untuk menginap di hotel, kegiatan di sektor jasa makanan dan minuman, juga transportasi.
”APBD itu anggaran yang berfungsi untuk menstimulus ekonomi masyarakat. Jadi, APBD itu bukan untuk melihat berapa keuntungan, berapa pengeluaran, namun lebih kepada fungsi untuk menggerakkan ekonomi. Sama dengan APBN fungsinya,” pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Jakarta E-Prix Berkontribusi 0,08 Persen pada Pertumbuhan Ekonomi DKI"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.