Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tolak Perubahan Nama Jalan, Warga Tanah Tinggi: Sudah Ditetapkan, Saya Hanya Bisa Pasrah

Kompas.com - 04/07/2022, 16:24 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, akhirnya menerima perubahan nama Jalan Tanah Tinggi I Gang 5 menjadi Jalan A Hamid Arief.

Perubahan nama jalan ini merupakan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ada 22 nama jalan baru di wilayah Jakarta yang telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Awalnya, masyarakat menolak perubahan nama jalan karena khawatir soal biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah data kependudukan.

"Karena sudah ditetapkan seperti ini, saya sebagai warga biasa hanya bisa pasrah," ujar Rahmad Lubis, salah satu warga di Jalan A Hamid Arief, saat dihubungi wartawan, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Perubahan Nama Jalan Sempat Ditolak Warga, Pemkot Jakpus Kembali Lakukan Sosialisasi

Menurut Rahmad, Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Pusat telah menyosialisasikan perubahan dokumen kependudukan kepada masyarakat.

Sosialisasi dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Senin ini.

"Pembicaraan lebih banyak ke arah persiapan Sudin Dukcapil Jakarta Pusat bahwa KTP diubah semuanya," kata Rahmad.

"Kemudian Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menyebutkan, dokumen seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) berlaku sampai masa berlakunya habis," sambung dia.

Hal senada diungkapkan Ketua Rukun Tetangga (RT) 10/Rukun Warga (RW) 06, Fajri. Dia menuturkan, warga akan mengikuti kebijakan terkait perubahan nama jalan itu.

"Warga tetap bertahan masih menolak, tapi arahan dari Pemkot (Jakarta Pusat) seperti itu, mau bagaimana?" katanya.

Baca juga: Tak Pernah Dilibatkan Sosialisasi, Warga Tanah Tinggi Tolak Nama Jalan A Hamid Arief

Lebih lanjut Fajri menuturkan, warga yang ingin mengubah data dokumen kependudukan tak akan dikenakan biaya.

"Tidak ada biaya jika ingin urus dokumen terkait dampak perubahan (nama) jalan," tuturnya.

Sebelumnya Fajri menyatakan, warga menolak perubahan nama jalan karena akan berdampak pada dokumen kependudukan.

"Kami menolak karena berkaitan banyak dokumen kami yang harus diganti, itu memerlukan dana dan waktu," ujar Fajri di Kantor Kelurahan Tanah Tinggi, Jumat (1/7/2022).

Menurut Fajri, warga tidak pernah dilibatkan dalam sosialisasi perubahan nama jalan.

"Memang sebelumnya pas bulan Ramadhan ada rencana pergantian nama dan nanti diinfokan, ada musyawarah dengan warga. Tapi sampai kita tunggu-tunggu, malah tidak ada," ungkapnya.

Baca juga: Warga Tanah Tinggi Tolak Perubahan Nama Jalan, Begini Respons Wagub Ariza

Adapun 22 nama jalan yang telah resmi diubah yaitu:

1. Jalan Entong Gendut, sebelumnya Jalan Budaya

2. Jalan Haji Darip, sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya

3. Jalan Mpok Nori, sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus

4. Jalan H Bokir Bin Dji'un, sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede

5. Jalan Raden Ismail, sebelumnya Jalan Buntu

6. Jalan Rama Ratu Jaya, sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat

7. Jalan H Roim Sa'ih, sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat

8. Jalan KH Ahmad Suhaimi, sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur

9. Jalan Mahbub Djunaidi, sebelumnya Jalan Srikaya

10. Jalan KH Guru Amin, sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi utara

Baca juga: Lurah Tanah Tinggi Klaim Warga Dapat Sosialisasi Perubahan Nama Jalan, Kantornya Langsung Digeruduk

11. Jalan Hj Tutty Alawiyah, sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya

12. Jalan A Hamid Arief, sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5

13. Jalan H Imam Sapi'ie, sebelumnya Jalan Senen Raya

14. Jalan Abdullah Ali, sebelumnya Jalan SMP 76

15. Jalan M Mashabi, sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya sisi utara

16. Jalan HM Shaleh Ishak, sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya sisi selatan

17. Jalan Tino Sidin, sebelumnya Jalan Cikini VII

18. Jalan Mualim Teko, sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke

19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi, sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat

20. Jalan Guru Ma'mun, sebelumnya Jalan Rawa Buaya

21. Jalan Kyai Mursalin, sebelumnya jalan di Pulau Panggang

22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad, sebelumnya jalan di Pulau Panggang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com