Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal-akalan Sopir Truk Rekayasa Perampokan di Tol Cikupa: Buat Laporan Palsu untuk Gelapkan 25 Ton Gula

Kompas.com - 08/07/2022, 08:53 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Saat itu, MI yang mengendarai truk bermuatan 25 ton gula pasir sedang berada di Gerbang Tol Cikupa arah Jakarta.

Baca juga: Tas Berisi Uang Rp 50 Juta di Mobil Diambil Pencuri Saat Sopir dan Penumpangnya Sibuk Ganti Ban Kempis

Akal-akalan sopir untuk gelapkan gula

Setelah diselidiki, penyidik dari Polresta Tangerang dan juga Polda Metro Jaya justru menemukan fakta berbeda di lapangan terkait dugaan perampokan yang disampaikan oleh MI.

Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya justru mendapat informasi bahwa MI tidaklah dirampok. Dia justru menggelapkan truk dan 25 ton gula pasir yang dikemudikannya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Suzen memastikan bahwa sopir truk tersebut merekayasa kasus perampokan yang dialaminya di Tol Cikupa.

Hal diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi di sekitar lokasi.

"Sudah kami lakukan penyelidikan dan olah TKP serta keterangan saksi-saksi bahwa perampokan itu tidak ada alias direkayasa," kata Handik, Rabu (6/7/2022).

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kata Handik, sopir berinisial MI itu akhirnya mengakui bahwa dirinya tidak betul-betul dirampok.

MI bersekongkol dengan teman-temannya untuk merekayasa kasus seolah-olah terjadi perampokan, guna menutupi kejahatannya.

Baca juga: Sopir Truk Rekayasa Perampokan terhadap Dirinya, Polisi Buru Rekan Pelaku yang Bawa Kabur 25 Ton Gula

Pembawa kabur truk dan gula 25 ton diburu

Kini, MI telah ditangkap dan tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kepolisian juga masih mengembangkan kasus penggelapan 25 ton gula tersebut dan menyelidiki S beserta dua orang lain yang masih buron.

Menurut Zulpan, truk beserta 25 ton gula pasir yang sebelumnya dikendarai MI, ternyata dibawa oleh rekannya yang bersinial S, bersama dua orang lainnya yang masih buron.

Kedua orang itu diketahui membantu S untuk berpura-pura mengikat MI dan meninggalkannya di kawasan Gunung Sindur.

"Pelaku S juga meminta MI agar menyebarkan berita bahwa dia baru saja dibegal dan membuat laporan polisi dari peristiwa tersebut," kata Zulpan.

"Sehingga, pemilik mobil bersimpati dan tidak menuduh MI melakukan penggelapan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com