Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Tegas soal Kategori Usia Penonton, Ini Tanggapan Cinema XXI

Kompas.com - 12/07/2022, 13:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Warganet itu merasa kesal karena setiap kali nonton di bioskop, ia selalu terganggu dengan anak dan bayi yang berisik.

Ia juga mempermasalahkan karena anak-anak yang dibawa orangtuanya itu menonton film yang tak sesuai dengan umur mereka.

Ia heran kenapa pihak bioskop tidak bisa tegas melarang anak-anak untuk menonton film yang tak sesuai dengan umurnya.

Baca juga: Jabodetabek PPKM Level 2, Ini Aturan Masuk Mal dan Bioskop

 

Sebagai bentuk protesnya, warganet itu pun sengaja melanggar aturan yang sudah dibuat bioskop.

Ia sengaja membawa makanan dan minuman dari luar, lalu menolak menitipkannya ke petugas keamanan bioskop.

"Salah satu security (atau kepalanya?) nyamperin kita negur bahwa kita mesti nitipin minumannya. Gw bilang gak mau, 'Kenapa cuma yg bawa makanan yg ditegur? Kenapa ibu2 yg bawa bayi dan anak di bawah umur gak ditegur dan dihadang?' Lucunya, dia jawab 'Ya mereka sudah ditegur tapi mereka tetap ngotot'. 'Yaudah sama, saya juga ngotot mas'," tulis warganet itu.

Karena tak ada titik temu, akhirnya warganet itu meminta petugas keamanan memanggil manajer bioskop.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali: Kapasitas Bioskop 75 Persen, Anak di Bawah 12 Tahun Wajib Vaksin

 

Dari manajer bioskop, warganet tersebut mendapat penjelasan bahwa batasan minimal usia untuk menonton film hanyalah imbauan dan bukan sebuah aturan yang mengikat.

"Batas usia menurut XXI adalah HIMBAUAN untuk ORTU. Apakah boleh anak kecil menonton film dewasa? XXI gak melarang karena itu adalah tanggung jawab ortunya," tulis warganet itu mengutip penjelasan manajer bioskop.

"Bayi yang masuk ke dalam teater itu tidak dihadang. Tapi penonton berhak protes bila merasa terganggu. Yang mana menurut gw ini konyol karena manggil petugas itu wasting a few minutes," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com