JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan menggelar shalat Idul Adha 2022 di Jakarta International Stadium (JIS), pada 10 Juli 2022, disebut tak elok.
Tak hanya itu saja, sebelumnya Anies sudah lebih dulu menggunakan JIS sebagai lokasi shalat Idul Fitri 2022.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, kedua hal itu tak elok dilakukan karena sejatinya JIS merupakan tempat berolahraga.
"Acuan awal pembangunan stadion itu (JIS) untuk pengembangan olahraga, khususnya sepak bola. Betul enggak? Tapi apa yang terjadi sekarang?" paparnya pada awak media, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Ketika Anies Beri Sambutan Idul Adha di JIS dengan Latar Gambar Sirkuit Formula E...
"Yang terjadi sekarang, (JIS) dipakai olahraga tidak, tapi dipakai shalat Id. Apakah boleh? Boleh, tapi kan enggak elok," sambung dia.
Gembong menyatakan, jika ingin membangun tempat ibadah berkapasitas besar, Anies seharusnya membuat masjid besar selama masa baktinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ia lantas meyakini, JIS dijadikan stadion politik Anies menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Iya memang JIS itu kan dijadikan ganggangnya atau stadion politiknya Pak Anies menyongsong (pilpres) 2024. Itu (JIS) memang stadion politiknya Pak Anies," tegas Gembong.
Baca juga: Anies Baswedan Serahkan Sapi Seberat 1,2 Ton ke Panitia Kurban di JIS
Dalam kesempatan itu, ia bahkan menyinggung soal aparatur sipil negara (ASN) yang diwajibkan untuk Shalat Idul Fitri 2022 di JIS.
Gembong menilai, diwajibkannya ASN untuk Shalat Idul Fitri merupakan hal yang tidak pas untuk dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.