Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak Nekat Jadi Kurir Narkoba, Tergiur Ratusan Juta Rupiah dan Kelabui Polisi Pakai Bungkus Kado

Kompas.com - 14/07/2022, 19:03 WIB
Larissa Huda

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tergiur dengan upah ratusan juta rupiah, tiga orang ibu-ibu rela menjadi kurir narkoba. Ketiganya yaitu Y (52), I (45), dan N (46) diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu jaringan internasional yang akan diedarkan di Jakarta.

Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat menyita narkoba jenis sabu seberat 9,5 kilogram dari pengedar narkoba jaringan Malaysia itu. Barang haram itu dikirim dari Pekanbaru, Riau.

"Berdasarkan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya, didapatkan informasi bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu dari jaringan Malaysia yang dikirim dari Pekanbaru ke Jakarta," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Pasma Royce, Kamis (14/7/2022).

Upaya Kelabui Polisi dengan Bungkusan Kado

Narkoba jenis sabu seberat 9,5 kilogram dari jaringan peredaran narkoba internasional Malaysia, dibungkus menyerupai kado, diperlihatkan Polres Metro Jakarta Barat dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (14/7/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Narkoba jenis sabu seberat 9,5 kilogram dari jaringan peredaran narkoba internasional Malaysia, dibungkus menyerupai kado, diperlihatkan Polres Metro Jakarta Barat dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (14/7/2022).

Polisi menangkap tiga orang emak-emak yang diduga jadi kurir narkoba itu di sebuah hotel daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 6 Juli 2022 pukul 18.20 WIB.

Pasma menyebutkan, harga 9,5 kilogram sabu tersebut di pasar gelap bisa mencapai Rp 10 miliar.

Menurut Pasma, sabu tersebut dibagi ke dalam sembilan paket narkoba yang dibungkus menyerupai kado. Paket-paket itu disimpan di dalam sebuah tas dan dua buah koper.

"Ada sembilan paket narkotika jenis sabu seberat 9.544 gram, kurang lebih beratnya 9,5 kilogram," kata Pasma.

Pasma menyebutkan, paket itu dibawa oleh dua orang kurir ibu rumah tangga yang diperintah oleh seorang pesuruh. Ketiganya telah digelandang ke Mapolres Jakarta Barat.

"Paket kemudian dibungkus dengan kertas kado dan ada nomor-nomornya, jadi seakan-akan seperti hadiah," jelas Pasma.

Pasma mengatakan, "kado" tersebut dimasukkan ke dalam beberapa tas dan koper.

"Paket-paket tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tas ransel warna hitam, dan dua koper kuning serta hijau," kata Pasma.

Tas dan koper tersebut dibawa dari Pekanbaru, Riau, menuju Jakarta oleh kurir yang menumpang kendaraan umum, khususnya bus.

Dijanjikan Upah Puluhan Juta Rupiah

Tiga orang ibu rumah tangga itu merupakan bagian dari peredaran narkoba jaringan internasional yang berbasis di Malaysia.

Dua di antaranya, yaitu Y (52) dan I (45), merupakan kurir yang mengantarkan paket narkoba jenis sabu dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta. Sedangkan N (46) adalah orang yang memerintah kedua kurir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com