Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi Saat Malam Hari, 5 Tersangka Kasus Curanmor di Pamulang Tangsel Ditangkap Polisi

Kompas.com - 18/07/2022, 16:35 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Belakangan marak terjadi kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), salah satunya di wilayah Pamulang.

Dalam sebulan terakhir, ada enam kasus curanmor yang terjadi sejak 23 Mei hingga 22 Juni 2022.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan, pencurian di enam tempat berbeda di Pamulang itu terjadi pada saat warga sedang lengah atau tertidur.

"Para pelaku lebih banyak melakukannya pada malam hari, saat dimana masyarakat lengah baik itu di tempel umum maupun di perumahan-perumahan," ujar Sarly dalam konferensi pers di Mapolres Tangsel, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Polisi Kembali Datangi TKP Baku Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J Senin Siang

Adapun kasus yang pertama, kata dia, terjadi pada Jumat (23/5/2022) sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Kubis IV Nomor 11, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel.

Lalu, terjadi lagi Kamis (9/6/2022) sekitar pukul 04.00 WIB di sebuah kontrakan Jalan Talas V RT 001 RW 009, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel.

Kasus ketiga terjadi pada Jumat (10/6/2022) sekitar pukul 03.40 di Jalan Akasia, RT 001 RW 018, Pamulang, Tangsel.

Kemudian Sabtu (18/6/2022) sekitar pukul 04.00 WIB di kontrakan Gang H Maung RT 009 RW 018, Kedaung, Pamulang, Tangsel.

Kelima, terjadi pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 05.00 WIB di Jalan Tales I Nomor 25 RT 001 RW 010, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel.

Baca juga: Sepekan Berlalu Setelah Baku Tembak di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Polisi Periksa Kamera CCTV

Selanjutnya, terjadi pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 04.30 WIB di Jalan Kemuning IV, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel.

"Modus operandi mengambil sepeda motor dengan menggunakan kunci letter T sekitar jam 02.00 WIB sampai dengan jam 04.00 WIB," ungkap Sarly.

Ia menjelaskan, pencurian terjadi saat motor tersebut sedang terparkir di halaman rumah atau kontrakan korban.

Setelah menerima laporan tentang terjadinya pencurian kendaraan sepeda motor, unit reskrim Polsek Pamulang kemudian melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.

Ketika mengetahui kapan jam rawan terjadinya pencurian sepeda motor, polisi selanjutnya melakukan observasi di sekitaran wilayah Pamulang.

"Pada 23 Juni 2022 sekitar pukul 02.00 WIB, ada seseorang yang di curigai, selanjutnya diamankan yang bernama AN (29). Dan pada saat dilakukan penggeledahan ada barang bukti berupa anak kunci leter T," kata Sarly.

Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka pada Leher dan Kemaluan di Kamar Kos Kawasan Duren Sawit

Kemudian AN di bawa ke Polsek Pamulang untuk di mintai keterangan.

Setelah dimintai keterangan, akhirnya AN mengakui perbuatannya melakukan pencurian bersama dengan RM (32), AD (32), CP (40) dan SD (40).

Selanjutnya AN memberitahukan tempat persembunyian para tersangka lainnya di daerah Ciampea Ilir, Desa, Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat.

"Kemudian anggota Polsek Pamulang langsung melakukan penangkapan di daerah Ciampea Bogor. Dari hasil penangkapan dan penggeledahan terhadap tersangka terdapat barang bukti berupa satu Airsoft Gun, tiga unit sepeda motor, 11 anak kunci leter T, 1 buah kunci leter T , dan satu buah obeng," ungkap Sarly.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka mengaku sudah melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Pamulang sebanyak enam kali.

Baca juga: Perempuan yang Tewas dengan Luka Cekik di Kamar Kos Duren Sawit Diduga Korban Pembunuhan

Awalnya keempat tersangka AN, RM, AD, dan CP berangkat dari kontrakan AD yang berada di daerah Pondok Benda, Pamulang, Tangsel sekitar pukul 02.00 WIB.

Dengan menggunakan dua sepeda motor, AN berboncengan dengan AD, RM berboncengan dengan CP. Para tersangka mencari sasaran sepeda motor yang parkir sembarangan dan khususnya kontrakan yang tidak ada penjaganya.

Peran tersangka AD dan CP adalah eksekutor atau mengambil sepeda motor. Sedangkan AN dan RM berperan mengawasi di sekitar TKP sambil duduk di atas motor.

"Tersangka SD adalah sebagai pembeli sepeda motor dari hasil melakukan pencurian oleh keempat tersangka tersebut," pungkas Sarly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com